Pages

Sunday, March 31, 2013

Keributan di Pseudo-Derby, Wajah Sepak Bola Indonesia



Hal terbaik yang terjadi di akhir pekan selain berkumpul bersama keluarga adalah sepak bola. Di negeri para penonton seperti Indonesia, penggemar sepak bola baik layar kaca maupun suporter klub lokal begitu dimanjakan dengan banyaknya jadwal pertandingan. Segala pilihan seperti tersaji untuk anda di negeri penonton sepak bola, Indonesia.

Sangat menyenangkan bagi saya yang berkesempatan menyaksikan langsung pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia antara Persikad Depok melawan Persikabo Bogor sore tadi (30/3/2013). Bagi saya, menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung lebih menarik daripada menyaksikan tontonan apapun juga. Dan memang lebih afdol jika penggemar sepak bola nonton langsung di stadion.

Sebelumnya, partai ini termasuk derby minor di wilayah Jawa Barat. Menjadi minor karena kedua tim memang kebanyakan menghiasi kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia, sementara major derby di provinsi Jawa Barat lebih terasa aromanya pada laga Persib Bandung melawan Mastrans Bandung Raya kira-kira dua dekade lalu, atau Persib melawan Persikab.

Namun sejak Depok menjadi kota sendiri dan tidak lagi menjadi bagian dari Kabupaten Bogor tahun 1999 lalu, sebutan derby tentu saja menghilang. Kini pertarungan Persikad dan Persikabo menjadi pertandingan antar kota yang bertetangga. Meski demikian, aroma panas derby ini tetaplah masih ada.

Pertandingan derby menghiasi semangat lokal, di mana penentuan siapa yang terbaik di sebuah kota kadang lebih seru ketimbang siapa yang terbaik di kompetisi sebuah negara. Di manapun selalu demikian. Semangat tersebut begitu terasa di pertandingan tadi sore.

Deklarasi damai antara kedua suporter telah dilakukan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Di jeda laga, seorang teman saya yang menjadi perwakilan suporter Depok Mania melakukan pertukaran syal secara simbolis dengan perwakilan suporter Persikabo Mania. Namun hal tersebut tetap tidak mendinginkan tensi laga.

Persikad unggul lebih dulu lewat penyelesaian apik Irfan “Boax” Safari di menit 33. Keunggulan ini sangat bernilai bagi Persikad karena mereka memang dikurung oleh tim tamu yang mengandalkan 3 pemain asing berpengalaman seperti Julio Lopez, Alejandro Tobar dan Eduard Valutsa. Ketiga pemain ini membentuk peran integral bagi Persikabo. Valutsa dengan tenang mengomando lini belakang, sementara Tobar dan Julio Lopez yang sudah malang melintang di kompetisi sepak bola Indonesia menginisiasi serangan. Kedudukan 1-0 berakhir hingga laga babak pertama usai.

Di babak kedua, Persikabo menyamakan kedudukan lewat sundulan memanfaatkan situasi set piece. Tidak jelas siapa yang mencetak gol karena kejadian begitu cepat. Saat kedudukan berubah menjadi 1-1 inilah tensi pertandingan mulai meninggi. Pertandingan sempat terhenti beberapa menit akibat terdapat penonton yang memasuki lapangan karena terlibat pertikaian dengan suporter lawan. Terlihat bahwa keributan terjadi akibat diturunkannya banner Persikabo di belakang gawang bagian selatan, entah siapa pelakunya.

Ketika pertandingan memasuki masa injury time, tim tamu mampu mencetak gol lewat tendangan jarak jauh. Ketidakpuasan nampak pada wajah para pemain Persikad karena beberapa saat setelah gol tersebut, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai. Sebuah kemenangan yang pantas bagi Persikabo mengingat dominasi mereka sepanjang laga dan berbagai peluang bagus yang mereka ciptakan.

Bagi Persikad sendiri, sebenarnya tidak ada yang perlu diratapi secara berlebihan mengingat mereka memang bermain dengan sebagian besar pemain lokal tanpa pemain asing. Bermainnya tim ini di kompetisi Divisi Utama, meski terdapat dualisme dengan tim satunya yang bermain di kompetisi dibawah LPIS, telah menghangatkan gairah persepakbolaan di kota Depok.

Saat usai pertandingan inilah keributan kembali pecah. Baik penonton maupun pemain yang tidak puas pada kepemimpinan wasit langsung merangsek ke lapangan untuk mengejar sang pengadil. Pemandangan tidak menyenangkanpun tersaji seperti wasit yang dikerubuti oleh pemain maupun ofisial tim dan hakim garis yang berlari terbirit-birit dikejar oleh pemain yang tidak puas.

Sebagai penonton, tentu saya tidak senang pada kejadian tadi. Namun begitulah sepak bola. Banyak orang yang memang hadir di pertandingan bukan untuk bermain atau menonton, namun memang ingin mencari keributan. Ketimbang menyoroti mengapa mereka tidak mampu menguasai laga, mereka lebih menyalahkan wasit yang justru menyurut keributan, termasuk salah seorang suporter di sebelah saya yang tidak henti-hentinya menghujat wasit.

Di perjalanan pulang, suporter Persikabo sampai harus melakukan long march ke stasiun Depok Baru dengan kawalan polisi untuk mencegah makin meluasnya keributan. Kemacetan sempat terjadi di sepanjang jalan Arif Rahman Hakim dan jalan Nusantara Raya.

Sayang sekali bahwa laga yang sebelumnya telah didahului deklarasi perdamaian malah berakhir ricuh, meski tidak sampai menimbulkan korban maupun pengerusakan fasilitas. Sangat disayangkan juga karena laga ini sebenarnya dapat dijadikan momentum positif kebangkitan sepak bola di kota ini. Jika seperti ini yang terjadi, bagaimana nasib suporter Depok saat mereka bertandang ke Bogor? Balas dendam tak berujung yang tidak berguna.

Ayolah, kalian lebih baik daripada ini. Berbenah setelah kalah dan mengakui kehebatan lawan lebih elegan daripada menguber wasit dan tawuran dengan suporter lain.

1 comment:

  1. Situs Daftar Sabung Ayam Online Deposit pulsa

    SITUS DAFTAR SLOT ONLINE DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN

    Poker Online
    Situs Poker Online
    Situs Poker Deposit Pulsa

    CLUB388CASH ADALAH SISTUS AGEN BANDAR TARUHAN ONLINE TEPECAYA YANG MEMILIKI BANYAK PERMAINAN HANYA MENGGUNAKAN 1 AKUN ATAU 1 USER ID SAJA SEMUA DAPAT DI MAINKAN SEMUA DI PERMAINAN CLUB388CASH. TENTUNYA EVENT BONUS PROMO SETIAP BULAN NYA YANG MANTAPPP ^^

    CS 24jam Online
    JANGAN SAMPAI KEHABISAN FREECHIPSNYA !!

    SEHAT SELALU UNTUK KITA SEMUA ...ALWAYS THANKFULL AND GRATEFULL ^^

    ReplyDelete