Juventus, yang secara tradisi menguasai seri a memang bangkit musim ini. Kedatangan Antonio Conte membawa kembali lo spirito Juve yang legendaris itu sehingga mampu membawa Juve menjadi satu-satunya tim yang tidak terkalahkan dalam semusim.
Selanjutnya, Milan lebih akrab dengan permasalahan cedera pemain yang tidak kunjung mereda. 10 hingga 11 pemain utama bergantian mengisi ruang perawatan, yang ironisnya dipandang sebagai yang tercanggih di dunia sepakbola, Milan Lab.
Milan dibawah asuhan Max Allegri bermain dengan pendekatan beda. Allegri mengumpulkan para gelandang petarung di lini tengahnya, yang membuat Milan menjadi tim yang bermain dengan garang. Namun di beberapa pertandingan, Milan terlihat miskin kreasi dan hanya mengandalkan seorang Zlatan Ibrahimovic dengan gerakan-gerakan ajaibnya.
1. Christian Abbiati
Penjaga
gawang berpengalaman ini terbukti masih menjadi sosok krusial dibawah mistar
gawang Milan. Penyelamatan-penyelamatan penting dan refleks yang nyaris
mustahil masih kerap ia lakukan. Namun permainannya masih lebih baik dan lebih
stabil musim lalu.
Nilai: 7
2. Marco Amelia
Kiper
ini sebenarnya berbakat dan keluar masuk tim nasional kala bermain apik di
Livorno. Namun beberapa blunder dan kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukannya
membuatnya masih belum memberi ketenangan bagi pemain-pemain Milan.
Nilai: 6
3. Ignazio Abate
Sama
seperti Abbiati, permainan bek kanan yang kini menjadi pelapis Cristian Maggio
di tim nasional ini masih lebih baik di musim lalu. Memang daya dobraknya dari
sisi kanan penyerangan Milan masih salah satu yang terbaik di Italia, namun
sebuah blunder krusial saat melawan Barcelona yang berakibat gol yang dicetak
Andres Iniesta dan dua buah blunder yang dibuatnya pada dua laga derby melawan
Inter Milan membuatnya masih belum layak untuk disematkan sebagai full back
berkelas dunia.
Nilai: 6,5
4.
Luca
Antonini
Permainan Antonini masih jauh dari yang
dia tunjukkan dua tahun lalu, ketika dia bersinergi dengan baik bersama
Ronaldinho dibawah asuhan Leonardo. Ia sekali bermain baik saat Milan menahan
Barcelona tanpa gol di San Siro, namun selanjutnya tidak mampu mengulangi
performa apik tersebut sehingga Milan masih perlu kembali merekrut bek kiri
lain.
Nilai:
5,5
5.
Daniele
Bonera
Permainan bek yang semasa bermain di
Parma dianggap sebagai talenta besar ini sebenarnya cukup baik dan cukup
memberikan kontribusi positif saat Alessandro Nesta atau Thiago Silva absen.
Pengalamannya membuatnya masih layak berseragam merah hitam.
Nilai:
6,5
6.
Alessandro
Nesta
Kualitas bek yang dikatakan Allegri
muncul hanya 50 tahun sekali dalam dunia sepakbola ini memang terbukti masih
mumpuni memimpin sector pertahanan Milan. Kematangannya terbukti mampu
membimbing Thiago Silva untuk menjadi bek kelas dunia. Sayangnya umur tidak
mampu menipu. Sandro merasa sudah tidak mampu lagi bermain di level tertinggi
sehingga memutuskan hijrah musim depan.
Nilai: 6,5
7.
Thiago
Silva
Dia dianggap bek tengah terbaik dunia
saat ini. Kemampuannya yang meningkat amat pesat membuatnya tak tergantikan di
lini pertahanan. Saat dia absen, pertahanan Milan menjadi keropos dan sayangnya
itu terjadi di laga-laga krusial penentuan gelar. Fans setia Milan berharap ia
setia dan menjadi Paolo Maldini baru.
Nilai:
7
8.
Philippe
Mexes
Kedatangan pemain asal Prancis ini semula
melegakan fans Milan karena pemain jangkung ini dianggap mampu menjadi pelapis
Nesta yang sudah menua. Sayangnya cedera lebih akrab dengan pemain ini.
Pertengkarannya dengan Allegri malah membuatnya disebut-sebut akan meninggalkan
Milan di musim panas ini.
Nilai:
6
9.
Djamel
Mesbah
Pemain asal Aljazair ini direkrut di
musim dingin dari Lecce untuk menambal lubang di sisi kiri pertahanan Milan.
Memainkan beberapa game yang lumayan namun tampil buruk kala menghadapi
Arsenal. Masih belum sepenuhnya memenangkan hati para tifosi.
Nilai:
6
10. Mario Yepes
Bek veteran asal Kolombia ini kurang
berkontribusi lantaran kerap cedera. Namun pengalamannya membuatnya mampu
bertahan dan memberikan beberapa penampilan memukau, contohnya saat menjebol
gawang Lecce.
Nilai:
6
11. Mark Van Bommel
The
dirty job-man di lini tengah Milan ini adalah alasan Allegri berani melepas
Andrea Pirlo. Kelugasannya bermain dan kemampuannya memotong serangan lawan
sebenarnya masih dapat diandalkan walaupun sering membuahkan hukuman kartu,
namun faktor usia menjadi hambatan yang membuatnya kerap cedera. Van Bommel
sudah dipastikan akan bergabung dengan klub lamanya, PSV Eindhoven di musim
panas mendatang.
Nilai: 6,5
12. Antonio Nocerino
Pemain
ini adalah best transfer Milan musim
ini. 10 golnya di seri a adalah kejutan yang menyenangkan bagi tifosi. Walaupun
masih minim kreativitas, penempatan posisi yang handal serta naluri gol yang
tinggi membuatnya disukai fans. Patut ditunggu apakah Nocerino mampu mengatasi
sindrom musim kedua nanti.
Nilai: 7,5
13. Sulley Muntari
Dipinjam
dari Inter Milan di musim dingin karena krisis gelandang yang menimpa Milan,
Muntari malah tampil memenuhi ekspektasi. Beberapa gol dan assist mampu
diukirnya dan konsistensi permainannya membuatnya rajin menghuni starting
eleven hingga akhir musim. Berpeluang dipermanenkan.
Nilai: 6,5
Posisi
naturalnya adalah bek kiri, namun Allegri menjadikannya pemain multi posisi
yang berguna dalam perjalanan Milan musim ini. Ia mampu bermain baik di posisi
gelandang kiri, gelandang kanan bahkan trequartista. Pemain asal Belanda ini
hanya perlu mengasah ketajaman dan agresivitas.
Nilai: 6,5
15. Kevin-Prince Boateng
Seperti
Nocerino, Boateng adalah kejutan yang menyenangkan untuk tifosi. Permainannya
yang eksplosif dan sering menentukan adalah kelebihan yang dimiliki pemain
Ghana ini yang mengubah pendekatan permainan Milan. Sayangnya ia kerap cedera
karena dampak buruk dari hubungan pribadinya dengan Melissa Satta. Karena
sering menghilang di lapangan, kontribusinya menurun dibanding musim lalu.
Nilai: 6
16. Massimo Ambrosini
Kapten
berusia 34 tahun ini ternyata masih dibutuhkan Milan. Permainan apiknya di pertengahan
hingga akhir musim membuatnya masih dapat mengenakan seragam merah hitam musim
depan.
Nilai: 6
17. Robinho
Milan
memang membelinya dari Manchester City dengan harga miring (“hanya” 18 juta
euro dari harga belinya 32 juta dari Madrid). Namun sayangnya Robinho bukanlah
penyerang yang mampu membuat lebih dari 20 gol dalam semusim, terbukti dari
seringnya dia membuang peluang emas didepan gawang. Rumor berkembang bahwa dia
akan kembali ke Brazil, walaupun sebenarnya masih cukup dibutuhkan Milan
Nilai: 6
18. Alexandre Pato
Jangan
pertanyakan talenta kekasih Barbara Berlusconi ini. Dalam bentuk terbaiknya, Pato adalah penyerang
berkelas dunia. Kemampuan tehnik dan kecepatannya yang eksepsional adalah
kelebihannya yang amat berharga. Sayangnya, kerapuhannya yang membuatnya kerap cedera
membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di ruang terapi
Nilai: 6
19. Antonio Cassano
Cassano
adalah penyerang berbakat terbaik yang dimiliki Italia saat ini. Kelasnya dapat
disamakan dengan Alex Del Piero dan Francesco Totti. Sebelum kolaps karena
serangan jantung, Cassano menunjukkan permainan terbaik dalam karirnya. Kecerdasannya adalah garansi bagi terciptanya
banyak gol untuk Milan.
Nilai: 6,5
20. Stephan El Shaarawy
Bocah
ajaib ini mampu menorehkan penampilan bagus setiap diturunkan, dan diyakini
akan terus berkembang. Olah bola yang prima serta tembakan yang akurat dapat
membuatnya menyamai potensi Alexandre Pato dalam tahun-tahun mendatang.
Nilai: 6,5
21. Zlatan Ibrahimovic
Tidak
banyak yang dapat dikatakan dari pemain ini. Salah satu dari beberapa
pesepakbola terbaik dunia saat ini. Pusat permainan Milan dibawah asuhan
Allegri.
Nilai: 8
22. Maxi Lopez
Tidak
banyak bermain karena minim kesempatan, namun bermain baik saat diberi
kesempatan. Pengalamannya di seri a bersama Catania sangat membantu
adaptasinya.
Nilai: 6,5
No comments:
Post a Comment