Rencana pembangunan stadion gagal diwujudkan AC Milan. Semula, mulai tahun 2016, proses konstruksi sudah akan dimulai. Dihentikannya
proyek ini sudah dikonfirmasi presiden mereka sendiri, Silvio Berlusconi
sekitar sebulan silam.
Membandingkan dengan klub lain, kepemilikan stadion disebut
sebagai salah satu kunci peningkatan performa finansial Juventus, yang berujung
pula pada peningkatan prestasi baik di kompetisi lokal maupun kontinental. Berkaca pada keberhasilan ini, banyak klub Italia lain
seperti AS Roma, Sassuolo dan Udinese yang mengikuti langkah Si Nyonya Tua
untuk membangun stadion milik sendiri.
Lalu benarkah kepemilikan stadion menjadi satu-satunya
solusi untuk menggenjot pendapatan?
***
Belum lama ini, West Ham United menjalin kerja sama dengan
pemerintah daerah London dalam hal penyewaan stadion Olympic. Stadion ini akan
mulai digunakan oleh The Hammers mulai musim depan, dengan durasi penyewaan
selama 100 tahun.
West Ham sebenarnya sudah memiliki stadion sendiri, yaitu Boleyn Ground yang telah mereka huni lebih dari seabad silam. Langkah West Ham untuk berpindah kandang milik sendiri menjadi menyewa stadion milik pemerintah sebetulnya bukan kali pertama dilakukan oleh klub sepak bola. Manchester City sudah melakukannya sejak tahun 2008 sejak mereka berpindah dari stadion Maine Road ke City of Manchester Stadium, atau yang sekarang telah dibeli hak penamaannya oleh Etihad.
West Ham sebenarnya sudah memiliki stadion sendiri, yaitu Boleyn Ground yang telah mereka huni lebih dari seabad silam. Langkah West Ham untuk berpindah kandang milik sendiri menjadi menyewa stadion milik pemerintah sebetulnya bukan kali pertama dilakukan oleh klub sepak bola. Manchester City sudah melakukannya sejak tahun 2008 sejak mereka berpindah dari stadion Maine Road ke City of Manchester Stadium, atau yang sekarang telah dibeli hak penamaannya oleh Etihad.
Sejak pindah ke Etihad, toh City tetap memperoleh pendapatan
yang cukup besar dari sisi stadion. Data yang dikumpulkan oleh Swiss Ramble
menunjukkan bahwa tahun 2014, The Sky Blues memperoleh 43 juta pounds. Jumlah
ini memang sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya sejumlah 47 pounds,
namun hal ini disebabkan adanya renovasi yang menyebabkan menurunnya kapasitas
penonton dari 47 ribu ke 45 ribu penonton. Musim ini, kapasitas stadion kembali
ditingkatkan hingga 55 ribu, yang tentunya akan menambah jumlah pendapatan
mereka.
Dibanding saat masih menggunakan stadion Maine Road,
pendapatan City dari sektor stadion jauh lebih besar. Dilihat dari kapasitas,
stadion Maine Road yang ditutup tahun 2003 ini hanya mampu menampung 35 ribu
penonton. Tanpa harus menengok data yang lebih detail, sudah aman untuk
menyimpulkan bahwa peningkatan pendapatan dari sektor penonton sudah didapat.
Keputusan yang diambil West Ham dan City ini tentu saja
menunjukkan bahwa kepemilikan stadion sendiri bukanlah satu-satunya jalan untuk
memperkuat sendi-sendi finansial. Membangun stadion, meski akan menguntungkan,
namun membutuhkan biaya konstruksi yang tidak sedikit, ditambah lagi kewajiban membayar bunga bank
sebagai konsekuensi hutang. Logisnya selama periode tersebut, klub kerap
terpaksa menghemat anggaran yang kemudian berakibat terbatasnya belanja pemain.
Contoh dari kasus ini adalah yang dialami Arsenal selama mereka membangun stadion
di kawasan Ashburton Grove (yang sekarang lisensi penamaannya dipegang
Emirates).
Analisa yang lebih menyeluruh tentang build or rent ini dapat dilakukan, tentunya mempertimbangkan berbagai
aspek finansial yang perlu melibatkan para ahli. Namun kita sudah bisa
menyimpulkan bahwa klub yang menyewa stadion pun ternyata masih dapat meraup
keuntungan yang setara dengan mereka yang memiliki stadion, tentunya dengan
berbagai kondisi.
“Kami pindah ke Olympic karena kapasitas yang lebih besar
dan fasilitas yang lebih modern. Dengan demikian, kami berharap bisa menghimpun
lebih banyak penonton dan juga menjaring penonton baru,” ujar Karren Brady,
Vice President dari West Ham. Alasan yang kurang lebih senada juga diucapkan
oleh petinggi City kala memutuskan pindah ke Etihad.
Baik menyewa atau membangun stadion baru, tujuannya
sebetulnya sama, yaitu meningkatkan pendapatan. Yang dicari dari perpindahan
stadion baru bagi sebuah klub adalah suasana baru yang tentunya akan membawa
pengalaman baru bagi pendukung loyal selama ini, sekaligus menjaring penonton
baru dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai pemikat.
Relokasi ini memang tidak selamanya didukung. Bagi para
fans yang sudah berurat akar mendukung klub daerahnya, perpindahan stadion akan
menggerus identitas dan sejarah klub itu sendiri, seperti yang dialami David
Conn atau Colin Schindler yang dalam masing-masing bukunya mengisahkan rasa
kehilangan yang besar pada suasana Maine Road.
Jika kita melihat sisi romantisme seperti ini, berpindah
tempat memang bukan sebuah pilihan. Namun tentu saja relokasi markas tim sepak
bola seperti ini bukanlah kali pertama terjadi. Sebelum bernama Manchester
United yang sekarang kita kenal, klub ini lebih dulu bernama Newton Heath,
begitu pula klub Milton Keynes Dones yang sebelumnya kita kenal sebagai
Wimbledon. Kedua kesebelasan berganti nama seiring keputusan mereka untuk merelokasi kandang mereka.
***
Jawaban atas pertanyaan seputar mana yang lebih
menguntungkan antara menyewa atau membangun stadion baru, bagaimanapun tidak dapat
digeneralisir begitu saja melainkan perlu dilihat kasus demi kasus yang
spesifik. Bagi Milan, misalnya, mereka tidak bisa menyewa stadion baru yang
sudah jadi, karena memang tidak ada pembangunan stadion baru yang dilakukan
pemerintah kota Milan. Pilihan mereka tinggal membangun stadion baru atau tetap
menempati San Siro bersama Inter Milan.
Peluang untuk memilih antara menyewa atau membangun bisa
didapatkan oleh sebuah klub andai terdapat penyelenggaraan event berskala
nasional, yang membuat negara (atau pemerintah daerah) menganggarkan
pembangunan stadion. Dari situlah klub-klub berkesempatan untuk melakukan
pengajuan penyewaan, seperti yang dilakukan West Ham. Dalam proses pengajuan
ini, West Ham juga harus bersaing dengan Tottenham Hotspur.
Klub-klub Liga Rusia memiliki peluang selanjutnya untuk
memiliki stadion baru yang dibangun pemerintah, karena berdekatan dengan
penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2018. Spartak Moskow menikmati stadion baru,
dan akan disusul Rubin Kazan. Sementara CSKA Moskow dan FC Krasnodar telah
menjalankan proyek stadion baru sebelum Rusia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala
Dunia 2018.
No comments:
Post a Comment