Pages

Monday, April 22, 2013

The Meaning of Mario

Taken from Dailymail

Dalam lima pekan kedepan, kompetisi hipster Seri a musim 2012/2013 akan berakhir. Dan kemungkinan besar dalam dua pekan kedepan, Juventus akan memastikan diri sebagai scudetto.

Sementara pencapaian Milan hingga saat ini adalah sesuatu yang sudah berkali-kali saya tegaskan, melebihi ekspektasi. Namun pernyataan ini bisa ditunda dulu hingga lima pekan krusial ini benar-benar berakhir dan melihat berada dimana posisi Milan.

3 laga terkini Milan dilalui dengan raihan 2 poin saja. Memang ketiga lawan tersebut adalah penghuni 4 besar dan dua partai diantaranya berlangsung di kandang lawan.

Namun, hal ini bukan berarti tidak ada masalah di tim ini. Dalam laga lawan dua pesaing langsung, Fiorentina dan Napoli, Milan dua kali menyia-nyiakan keunggulan mereka sehingga dua laga tersebut berakhir imbang. Sementara lawan Juve semalam, Milan sebenarnya sudah bermain maksimal namun kurangnya kemampuan mengirim key passes dan pertahanan Juve yang seketat baju senam membuat keunggulan lini tengah Milan hanya sekadar keunggulan memainkan bola, bukan mencetak gol. Banyak yang berpendapat bahwa Milan mulai kehabisan bensin setelah mereka nyaris sepanjang tahun ini memainkan laga-laga dengan intensitas tinggi.

Saat Mario Balotelli hadir di penghujung winter transfer, Milan seolah mendapat bahan bakar baru untuk terus mengejar zona Liga Champions. Terbukti, Balo mampu mencetak 7 gol dari 8 laga, posisi Milan di klasemen juga terus menanjak. Tidak hanya gol-gol yang ia sumbangkan, hadirnya Balotelli dalam skema 4-3-3 Allegri ternyata mengangkat level permainan Milan setinggi-tingginya.

Rasanya hal ini tidak berlebihan karena selain memiliki game intelligent yang tinggi, Balo juga mengimbanginya dengan kemampuannya mengeksekusi bola mati, mengirimkan umpan matang, membongkar pertahanan lawan, memenangi tendangan bebas. Ini adalah sesuatu yang sebelumnya hilang di skuat Milan yang kebanyakan dipenuhi para bullies.

Allegri gemar mengoleksi para petarung di lini tengahnya. Bahkan Montolivo, pemain paling ‘berbudaya’ di lini tengah Milan, juga diberkahi kemampuan defense yang memadai. Kedatangan Balotelli dengan tehniknya yang tinggi dan kemampuannya menjemput bola mengembalikan Milan kepada khitahnya sebagai tim yang ‘berbudaya’.

Ada tiga opini umum menyoal efek Balotelli. Pertama, kedatangan Balotelli menyingkirkan pemain yang tengah on-fire, Giampaolo Pazzini. Kedua, Balotelli membatasi ruang gerak sekaligus mengeliminasi ruang tembak El Shaarawy. Ketiga, Balodependencia tercipta buat Milan. Tiga potongan puzzle yang tricky buat Milan di 5 laga sisa ini mengingat sang pemain terkena skorsing karena menghina wasit setelah laga lawan Il Gigliati Fiorentina.

Benar saja, ketiadaan Balo terasa betul semalam. El Shaarawy yang belum menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya tidak banyak mengancam gawang Buffon, sementara kedisiplinan trio Chiellini-Bonucci-Barzagli membatasi ruang gerak Pazzini. Jika Balo bermain, sudah dipastikan ia dapat berbuat lebih banyak untuk membongkar pertahanan rapat Bianconeri karena lini tengah Milan sendiri sudah maksimal dalam menutup ruang gerak Andrea Pirlo, meski kegagalan dalam sebuah momen membuat sang eks pemain Milan mampu mengirim umpan terobosan kepada Kwadwo Asamoah –yang kemudian terpaksa dijatuhkan Marco Amelia untuk menghasilkan penalti bagi Juve. Kelengahan Abate juga berkontribusi besar dalam situasi ini.

Pengakuan sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Times tahun 2012 memang bukan isapan jempol. Hanya Balotelli pesepakbola yang masuk daftar tersebut, sementara untuk atlet olahraga, ia satu dari empat tokoh yang masuk. Serangkaian kisah hidup pemuda berusia 22 tahun ini memang inspiratif dan penuh kontroversi. Bagaimanapun, sepak bola butuh kontroversi, bukan? Sementara bagi klubnya yang saat ini tengah mengejar posisi layak di zona Champions, pengaruh Balo terlalu besar, sehingga absensinya sangat terasa bagi Milan.

Tentu saja Balotelli masih memiliki sebuah partai lagi untuk ia habiskan di bangku penonton. Laga lawan Catania minggu depan akan sangat krusial karena selisih Milan dengan Fiorentina hanya tinggal 1 angka. Hasil seri dan kemenagnan La Viola bisa langsung menjungkalkan Rossoneri dari posisi impian.

Rasanya, Allegri perlu menemukan lagi solusi tanpa Balotelli. Catania adalah lawan yang alot, dan mereka juga masih menyimpan asa untuk menduduki zona Eropa. Bukan tugas ringan karena pemain-pemain penting terus bertumbangan. Kapten Ambrosini cedera, Flamini masih menjalani skorsing.

Bojan Krkic patut dicoba sebagai starter. Tehniknya adalah yang tertinggi setelah Balo. Kemampuan dribel jarak pendek dan pergerakan liarnya dapat menjadi solusi guna membongkar pertahanan lawan, ketimbang memasang Pazzini yang cenderung statis. Pazzini harus dipasangkan dengan para jagoan crossing. Di Milan, De Sciglio adalah yang terbaik untuk urusan itu, meski performanya belakangan cukup angin-anginan.


No comments:

Post a Comment