Taken from Dailymail |
Dalam lima pekan kedepan,
kompetisi hipster Seri a musim 2012/2013 akan berakhir. Dan kemungkinan besar
dalam dua pekan kedepan, Juventus akan memastikan diri sebagai scudetto.
Sementara pencapaian Milan hingga
saat ini adalah sesuatu yang sudah berkali-kali saya tegaskan, melebihi
ekspektasi. Namun pernyataan ini bisa ditunda dulu hingga lima pekan krusial
ini benar-benar berakhir dan melihat berada dimana posisi Milan.
3 laga terkini Milan dilalui
dengan raihan 2 poin saja. Memang ketiga lawan tersebut adalah penghuni 4 besar
dan dua partai diantaranya berlangsung di kandang lawan.
Namun, hal ini bukan berarti
tidak ada masalah di tim ini. Dalam laga lawan dua pesaing langsung, Fiorentina
dan Napoli, Milan dua kali menyia-nyiakan keunggulan mereka sehingga dua laga
tersebut berakhir imbang. Sementara lawan Juve semalam, Milan sebenarnya sudah
bermain maksimal namun kurangnya kemampuan mengirim key passes dan pertahanan Juve yang seketat baju senam membuat
keunggulan lini tengah Milan hanya sekadar keunggulan memainkan bola, bukan
mencetak gol. Banyak yang berpendapat bahwa Milan mulai kehabisan bensin
setelah mereka nyaris sepanjang tahun ini memainkan laga-laga dengan intensitas
tinggi.
Saat Mario Balotelli hadir di
penghujung winter transfer, Milan seolah mendapat bahan bakar baru untuk terus
mengejar zona Liga Champions. Terbukti, Balo mampu mencetak 7 gol dari 8 laga,
posisi Milan di klasemen juga terus menanjak. Tidak hanya gol-gol yang ia
sumbangkan, hadirnya Balotelli dalam skema 4-3-3 Allegri ternyata mengangkat
level permainan Milan setinggi-tingginya.
Rasanya hal ini tidak berlebihan
karena selain memiliki game intelligent
yang tinggi, Balo juga mengimbanginya dengan kemampuannya mengeksekusi bola
mati, mengirimkan umpan matang, membongkar pertahanan lawan, memenangi
tendangan bebas. Ini adalah sesuatu yang sebelumnya hilang di skuat Milan yang
kebanyakan dipenuhi para bullies.
Allegri gemar mengoleksi para
petarung di lini tengahnya. Bahkan Montolivo, pemain paling ‘berbudaya’ di lini
tengah Milan, juga diberkahi kemampuan defense
yang memadai. Kedatangan Balotelli dengan tehniknya yang tinggi dan
kemampuannya menjemput bola mengembalikan Milan kepada khitahnya sebagai tim yang
‘berbudaya’.
Ada tiga opini umum menyoal efek
Balotelli. Pertama, kedatangan Balotelli menyingkirkan pemain yang tengah on-fire, Giampaolo Pazzini. Kedua,
Balotelli membatasi ruang gerak sekaligus mengeliminasi ruang tembak El
Shaarawy. Ketiga, Balodependencia
tercipta buat Milan. Tiga potongan puzzle
yang tricky buat Milan di 5 laga sisa
ini mengingat sang pemain terkena skorsing karena menghina wasit setelah laga
lawan Il Gigliati Fiorentina.
Benar saja, ketiadaan Balo terasa
betul semalam. El Shaarawy yang belum menemukan kembali bentuk permainan
terbaiknya tidak banyak mengancam gawang Buffon, sementara kedisiplinan trio
Chiellini-Bonucci-Barzagli membatasi ruang gerak Pazzini. Jika Balo bermain,
sudah dipastikan ia dapat berbuat lebih banyak untuk membongkar pertahanan
rapat Bianconeri karena lini tengah Milan sendiri sudah maksimal dalam menutup
ruang gerak Andrea Pirlo, meski kegagalan dalam sebuah momen membuat sang eks
pemain Milan mampu mengirim umpan terobosan kepada Kwadwo Asamoah –yang kemudian
terpaksa dijatuhkan Marco Amelia untuk menghasilkan penalti bagi Juve. Kelengahan
Abate juga berkontribusi besar dalam situasi ini.
Pengakuan sebagai 100 orang
paling berpengaruh di dunia versi majalah Times tahun 2012 memang bukan isapan jempol. Hanya Balotelli pesepakbola yang masuk daftar tersebut, sementara untuk atlet olahraga, ia satu dari empat tokoh yang masuk. Serangkaian kisah hidup pemuda berusia 22 tahun ini memang inspiratif dan penuh kontroversi. Bagaimanapun, sepak bola butuh kontroversi, bukan? Sementara bagi
klubnya yang saat ini tengah mengejar posisi layak di zona Champions, pengaruh
Balo terlalu besar, sehingga absensinya sangat terasa bagi Milan.
Tentu saja Balotelli masih
memiliki sebuah partai lagi untuk ia habiskan di bangku penonton. Laga lawan
Catania minggu depan akan sangat krusial karena selisih Milan dengan Fiorentina
hanya tinggal 1 angka. Hasil seri dan kemenagnan La Viola bisa langsung menjungkalkan
Rossoneri dari posisi impian.
Rasanya, Allegri perlu menemukan
lagi solusi tanpa Balotelli. Catania adalah lawan yang alot, dan mereka juga
masih menyimpan asa untuk menduduki zona Eropa. Bukan tugas ringan karena
pemain-pemain penting terus bertumbangan. Kapten Ambrosini cedera, Flamini
masih menjalani skorsing.
Bojan Krkic patut dicoba sebagai
starter. Tehniknya adalah yang tertinggi setelah Balo. Kemampuan dribel jarak
pendek dan pergerakan liarnya dapat menjadi solusi guna membongkar pertahanan
lawan, ketimbang memasang Pazzini yang cenderung statis. Pazzini harus
dipasangkan dengan para jagoan crossing. Di Milan, De Sciglio adalah yang
terbaik untuk urusan itu, meski performanya belakangan cukup angin-anginan.
No comments:
Post a Comment