Pages

Tuesday, August 14, 2012

Preview EPL musim 2012/2013



Tidak terasa, musim baru kompetisi Eropa segera dimulai. Liga 1 sudah dimulai dengan hasil imbang Paris Saint Germain dan dua gol Zlatan Ibrahimovic pada debutnya sebagai pengisi headline. English Premier League (EPL) dan La Liga dimulai akhir pekan ini, lalu Seri A Italia dan Bundesliga Jerman dimulai seminggu kemudian.

Kompetisi Eropa sudah siap dibuka kembali tirainya termasuk untuk kita negeri para penonton. Penonton yang rela begadang di sela-sela hari sibuk dan penonton yang mahir untuk saling mencela klub asing favoritnya di twitter dan berbagai forum suporter.

Saya akan berlagak seperti pengamat sepak bola ternama yang hobi bermain api, yaitu memprediksi EPL musim 2012/2013 walaupun saya hanya manusia biasa, bukan Tuhan.

Liga ini telah beberapa tahun terakhir dianggap kompetisi terbaik dunia. Kata siapa? Tentu saja kata Richard Scudamore. Scudamore, CEO EPL, pernah berkata bahwa “jualannya” EPL adalah kekuatan tim yang merata, hasil pertandingan yang sulit diprediksi, dan penentuan gelar juara yang bisa terjadi hingga pekan terakhir. Well, bisa dibilang segala perkataan itu terbukti di musim lalu, yang puncaknya adalah momen 13 Mei 2012 atau momen gol Sergio Aguero.

Pergeseran kekuatan amat mungkin terjadi. Lihat saja progressdari Tottenham Hotspurs. Penunjukan Andre Villas-Boas mungkin sebuah perjudian mengingat kegagalan pelatih muda ini di Chelsea. Namun dengan skuat bagus yang merupakan pilihannya, permasalahan who’s in charge ini coba dia buang jauh-jauh dari White Hart Lane. Si penggemar jongkok ini siap memimpin Spurs dengan dendam sebagai bahan bakarnya, layaknya dendam Dave Mustaine kepada James Hetfield dan Lars Ulrich.

Newcastle United amat mungkin menjadi tim one season wonder. Para pesaing mereka pasti sudah mempelajari cara menghentikan Papiss Cisse dan Yohan Cabaye. Jangan lupakan bahwa dua pemain ini akan menghadapi tantangan 2nd season syndrome.

Pergerakan lambat the Toon Army bursa transfer membuat sang bos Alan Pardew berang, buktinya ia masih berharap dapat memulangkan eks anak emas Andy Carroll ke St. James Park (Saya lebih suka menyebut nama itu ketimbang Sports Direct Arena).

Liverpool dan Everton amat mungkin menjadi tim overachieved. Liverpool ada di kelompok ini? Well, sorry to say bahwa prestasi jelek mereka belakangan telah melempar mereka dari kasta tim elite. Meski demikian, kedatangan Brendan Rodgers yang musim lalu mampu menyihir Swansea memberi harapan baru pada fans The Kop.

Hal ini juga berlaku untuk Everton. Jika mampu melanjutkan performa bagus seperti paruh kedua musim lalu, tidak akan ada yang meragukan pencapaian tim arahan David Moyes ini.

Last but not least, siapakah yang akan berada di posisi empat besar? Manchester City sebagai juara bertahan sangat pasif di bursa transfer kali ini. Saga Robin Van Persie memang memengaruhi pergerakan mereka mengingat hanya The best striker in the world yang diinginkan pelatih Roberto Mancini.

Liga Champions akan menghalangi ambisi mereka mempertahankan gelar. Jika musim lalu mereka rontok di babak penyisihan, tentu musim ini para direksi berharap mereka melangkah lebih jauh. Keadaan itu sangat berpotensi menggagalkan ambisi City mempertahankan gelar juara EPL.

Van Persie urung pergi sejalan dengan perbaikan signifikan Arsenal di bursa transfer. Kedatangan Lukas Podolski, Olivier Giroud dan Santi Cazorla mengeluarkan The Gunners dari patron tim feederpemain bintang.

Para Goonersakan makin sumringah menyambut pulihnya Jack Wilshere yang dijadwalkan terwujud Oktober nanti. PR Arsene Wenger kini adalah mempertahankan Alex Song dari kejaran Barcelona. Kombinasi Song dan Mikel Arteta musim lalu terbukti mengamankan engine room Arsenal. Jika barikade pertahanan mereka bermain konsisten sepanjang musim, Arsenal boleh jadi menjadi kandidat kuat peraih posisi empat besar, bahkan lebih.

Bagaimana dengan Chelsea? Mereka mendadak menjadi kalap belanja layaknya para wanita muda yang sedang menyerbu midnight sale. Entah apa yang terjadi pada Roman Abramovich, puluhan juta euro cek pembelian pemain ditandatanganinya seolah dalam keadaan ditodong pistol.

Eden Hazard, Marko Marin dan Oscar sudah didapatkan, namun Andre Schuerlle dan seorang bek kanan masih diincar. Bukankah keberadaan pemain-pemain bekarakter menyerang dan berteknik tinggi ini justru menjadi bumerang? Apakah mereka mampu melebur dalam taktik pragmatis Roberto Di Matteo? Keraguan semakin nyata melihat hasil-hasil buruk di laga pramusim dan Community Shield.

Terakhir, Manchester United. Kedatangan Shinji Kagawa akan semakin memperluas pilihan taktik Sir Alex Ferguson. Kagawa bisa dimainkan di posisi sayap maupun second striker. Jika musim lalu United bermasalah ketika Wayne Rooney absen, kini tidak lagi. United semakin tertolong dengan makin matangnya Danny Welbeck.

Belum lagi menyebut kesembuhan bek tangguh Nemanja Vidic dan gelandang kreatif Tom Cleverley. Walaupun Lucas Moura akhirnya terbang ke Paris, United sangat layak diunggulkan di posisi teratas kandidat juara EPL. Jika dengan skuat musim lalu saja mereka mampu menyulitkan Manchester City, mengapa sekarang mereka tidak bisa meraih lebih dari itu?


Bagaimana dengan prediksi Anda?

1 comment:

  1. semoga Cleverley smkn berkembang musim ini ... MAN U !!

    ReplyDelete