Si Gila dan Fanatik Sepakbola |
Saya pernah membahas mengenai semangat primordial di klub asal provinsi Basque, Athletic Bilbao, tempat semangat seperti ini adalah satu-satunya hal menarik yang bisa dibahas jika membicarakan mereka. Tapi tidak di musim ini.
Musim ini bisa dibilang adalah musim yang hebat bagi Bilbao, karena hingga saat ini mereka menduduki peringkat keempat yang berarti mereka menduduki zona kualifikasi Liga Champions. Bicara statistik sejarah, Bilbao adalah tiga serangkai klub La Liga yang belum pernah terdegradasi dari kompetisi kasta tertinggi Spanyol bersama Real Madrid dan Barcelona. Bilbao sudah delapan kali menjuarai La Liga.
Kebijakan terkenal dari klub ini adalah penggunaan pemain muda dari akademi sendiri, dan tentunya hanya mereka yang berasal dari Basque. Transfer pemain pun hanya melibatkan pemain kelahiran Basque, yamg artinya mereka hanya bisa bertransaksi dengan Osasuna dan Real Sociedad di kasta tertinggi liga Spanyol. Tidak memberikan banyak pilihan, bukan?
Basque, yang wilayahnya berada di utara Spanyol, memang menyimpan potensi separatisme. Semangat primordial yang boleh jadi tercetus karena kekecewaan yang dialami akibat pemerintahan diktatorial Jenderal Francisco Franco. Di provinsi ini, hanya Athletic Bilbao yang memegang kebijakan ini. Sementara klub dari Basque lainnya seperti Real Sociedad dan Osasuna membolehkan pemain dari luar Basque untuk bermain di skuadnya.
Bicara prestasi, Bilbao tidak pernah bisa menggusur dominasi duopoli Madrid dan Barcelona dalam dua dekade belakang. Terakhir Bilbao menjuarai La Liga adalah saat saya baru umur setahun yaitu tahun 1984. Di tahun ini pula mereka merebut Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.
Selanjutnya, paling keren mereka hanya menjadi runner up La Liga 1998 dan terakhir runner up Copa del Rey dan Piala Super Spanyol 2009.
Semua berubah seiring kedatangan pria asal Argentina bernama Marcelo Bielsa. Bielsa, yang dijuluki El Loco adalah pelatih detail dengan kemampuan taktik luar biasa, serta fanatik dengan sepak bola menyerang. “Sepak bola menyerang adalah cara paling sederhana untuk memenangkan pertandingan dan meraih sukses.” Demikian pernyataan Bielsa mengenai filosofinya dalam melatih.
Simak komentar Iker Muniain, bintang muda Bilbao soal Bielsa ketika wartawan menanyai dia mengenai "kegilaan" Bielsa. "Menurut Anda, Bielsa gila? Tidak.. Tidak benar. Dia lebih gila lagi!" Bagaimana tidak gila, Bielsa sudah menonton ratusan mungkin ribuan video pertandingan sepakbola. Bielsa kabarnya pernah menyuruh pihak klub untuk mengguyur lapangan hingga basah karena mendengar kabar cuaca dia pertandingan Bilbao berikutnya akan berada dalam kondisi hujan!
Sewaktu menangani tim nasional Argentina dan Chili, dia menggunakan formasi 3-3-1-3. Ada alasan di balik pemakaian formasi itu. Biela selalu ingin ada seorang spare-man dalam timnya. Tiga bek versus dua striker lawan, lima gelandang versus empat gelandang lawan, tempat formasi 4-4-2 lazim digunakan di Amerika Latin.
Chili terbukti mampu lolos ke Piala Dunia 2010 setelah delapan tahun absen dari kejuaraan sepak bola terakbar di dunia itu. Tapi di Spanyol, Bielsa bukanlah menghadapi tim dengan mayoritas formasi 4-4-2, melainkan 4-2-3-1. Situasi yang lebih kompleks.
Itulah sebabnya Bilbao mengalami start yang lambat. Dua poin dari lima pertandingan awal adalah hasil dari polesan Bielsa. Metode yang sulit dipahami, mutasi posisi dan proses adaptasi membuat Bilbao mengalami start buruk.
Namun lihatlah di mana mereka sekarang. Bielsa kini mendapat buah dari metode uniknya. Javi Martinez bermain baik di sentral pertahanan walaupun posisi naturalnya adalah seorang holding midfielder.
Bielsa beralasan bahwa menempatkan pemain dengan kemampuan olah bola prima macam Martinez akan memudahkan timnya untuk membangun serangan. Bielsa menuntut beknya untuk tidak sekadar menjadi seorang ball-winner, tapi juga seorang ball-player.
Martinez adalah seorang pemain tengah komplet dan mulai diandalkan di tim nasional Spanyol, namun potensinya untuk menjadi center back coba dimaksimalkan oleh Bielsa. Tingginya yang nyaris dua meter membuatnya mudah untuk memenangi bola atas.
Berpasangan dengan Fernando Amorebieta dan Mikel San Jose di lini pertahanan membuat pertahanan Bilbao menjadi kokoh.
Bielsa juga mengubah total pendekaan permainan Bilbao. Tim yang semula lebih mirip Stoke City diubahnya menjadi mirip Barcelona. Penguasaan bola dan umpan-umpan pendek cepat menjadi hal mutlak yang diinginkan Bielsa dari anak asuhannya di setiap pertandingan.
Kini Fernando Llorente adalah alternatif yang bisa dicoba oleh Vicente Del Bosque untuk mengatasi problem lini depan Spanyol yang absen ditinggal David Villa, serta absen ditinggal ketajaman Fernando Torres.
Llorente kini telah menjadi penerus Ismael Urzaiz, bomber Bilbao tahun 90-an. Jika dulu Urzaiz selalu ditopang oleh Julen Guerrero sebagai playmaker dan dua sayap Joseba Etxeberria dan Francisco Javier Yeste, kini Llorente didukung oleh Ander Herrera, Iker Muniain dan juga Oscar De Marcos.
Kini, Bilbao menjadi tim paling produktif di liga Spanyol, tanpa menghitung Real Madrid dan Barcelona. Regenerasi Bilbao yang seolah tidak pernah kehabisan bakat alam inilah yang membuat Bielsa menerima tawaran melatih tim ini ketimbang melatih Inter Milan di awal musim 2011/2012.
Permainan pendek dan cepat, pemakaian pemain muda, serta semangat Basque akan menghasilkan sesuatu bagi Bilbao musim ini dan di masa depan. Bakat istimewa, kultur yang kuat dan pelatih hebat akan menjadikan Bilbao sesuatu di musim ini, sesuatu yang mungkin saja bisa diambil dari mereka jika Bielsa pergi musim depan. Ya, musim depan Bilbao bukan tidak mungkin mengganggu Madrid dan Barcelona, jika mereka membenahi lini pertahanannya.
Hasil kerja Bielsa di Bilbao memang menarik banyak pihak, bahkan pihak sebesar Barcelona dan Real Madrid. Jika ingin kompetisi La Liga lebih berwarna dan lebih sulit ditebak, Bilbao harus melakukan segala cara untuk mempertahankan Bielsa. Hal ini juga demi menyelamatkan kompetisi La Liga dari duopoli Barca-Madrid.