Saat dunia belum berhenti bertepuk tangan pada gol salto
super dari Zlatan
Ibrahimovic ke gawang Inggris yang dijaga Joe Hart, kini pertunjukan gol
salto berpindah ke stadion Constant Van Den Stock, kandang dari klub Anderlecht
kala salto spektakuler Philippe
Mexes menjebol gawang Silvio Proto.
Mana gol yang lebih hebat? Jika melihat pada perspektif
tingkat kesulitan, menurut saya hampir sama, dengan gol Ibra sedikit
lebih unggul karena dicetaknya dari jarak yang lebih jauh dan lebih diagonal. Namun
jika melihat pada arti gol tersebut, gol Mexes boleh dibilang lebih bernilai.
Mengapa demikian?
Pertama, Mexes adalah seorang pemain belakang. Kita tidak
pernah mengharapkan gol spektakuler dari pemain bertahan yang sejatinya
bertugas mengawal pertahanan alih-alih mencetak gol. Terlebih, Mexes
melakukannya ketika dalam penjagaan ketat dari pemain bertahan lawan. Memang terlihat
seperti untung-untungan, namun hal itu menurut saya mempercantik gol tersebut. Gol
Mexes ini seolah membayar kekecewaannya di pertandingan liga lawan Fiorentina
seminggu sebelumnya ketika tendangan backheel cantiknya hanya membentur tiang
gawang.
Kedua, Mexes melakukannya di pertandingan yang lebih menentukan.
Jika Ibra mencetak gol salto-nya ke gawang Inggris pada sebuah laga
persahabatan, Mexes melakukannya dalam pertandingan resmi kejuaraan antar klub
terbesar Eropa, Liga Champions. Gol ini juga memberi andil atas kelolosan
Rossoneri ke babak knock-out, yang seperti menegaskan bahwa kompetisi ini
memang arenanya Milan.
Ketiga, gol ini menandai gol ke 400 dari Milan di Liga
Champions, sejak turnamen ini bernama Piala Champions. Secara historis, gol ini
akan lebih banyak dikenang oleh fans Rossoneri. Dengan jumlah ini, Milan memasuki
“klub 400” di Liga Champions pertanda klub dengan koleksi gol diatas 400
bersama Real Madrid (765 gol), Bayern Muenchen (505), Barcelona (470), dan Manchester
United (450).
Keempat, gol ini boleh jadi menyelamatkan nasib Max Allegri
setidaknya untuk saat ini. Allegri berada dalam sorotan tajam terkait permainan
buruk Il Diavolo Rosso di seri a, terlebih setelah tidak berdaya di tangan
Fiorentina. Semula, banyak yang meragukan Allegri masih akan memegang Rossoneri
di bulan November yang berat ini karena ada tiga partai besar bagi Milan, yaitu
menghadapi Napoli di San Paolo, Anderlecht di Constant Van Den Stock dan
Juventus di San Siro. Dalam dua ujian pertamanya, Allegri boleh dibilang
sukses.
Dengan golnya ini, Mexes boleh merasa bahagia karena selain
indah, performa bertahan eks Auxerre dan AS Roma ini banyak dikritik. Legenda
Milan Zvonimir Boban bahkan menyebut kekurangan Mexes dalam membaca permainan
adalah kelemahan mendasar bagi pertahanan merah hitam. Setidaknya dengan gol
ini, kepercayaan Mexes akan meninggi dan menjadi bekal yang baik baginya di
pertandingan-pertandingan mendatang.
No comments:
Post a Comment