Pages

Saturday, October 29, 2011

Kesaktian Sir Alex Ferguson

Apa yg membuat Manchester United begitu digdaya dan disegani? Plus dikabarkan punya market terluas di dunia, punya jumlah suporter terbanyak di dunia? Gampang. Paling enak kalo liat lemari gelar mereka dalam 20 tahun terakhir, tepatnya 5 tahun setelah Sir Alex Ferguson mulai melatih disana.

Semua kesuksesan ini adalah bisa dibilang mahakarya dari seorang Sir Alex Ferguson. Gelar demi gelar udah berhasil diraih opa karismatik ini bersama skuadnya. Kalo saya perhatiin, Sir Alex gak sekedar punya ilmu kepelatihan yg bagus, tapi lebih dari itu adalah kemampuan manajerialnya yg mencakup kemampuan memotivasi pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya, melindungi pemain dari sorotan berlebihan media, menemukan bakat2 istimewa dan merangkulnya masuk tim, dan tidak lupa memanfaatkan pemain binaan akademi lalu kemudian menjadikan mereka pemain bintang.

Fergie juga adalah seorang bos tangan besi. Dia paling anti sama pemain tengil dan gak bisa fokus sama sepakbola. Gak pernah segan2 juga dia ngusir pemain keluar dari klub, walaupun si pemain berstatus bintang. Contohnya insiden sambit sepatu ke David Beckham dan perseteruannya dengan Jaap Stam yg berimbas sang raksasa hengkang ke Lazio. Tapi biarpun begitu, Fergie terhitung jarang menjelek2an pemainnya di media. Cuma sekali gw denger dia ngomelin Rio Ferdinand dan Patrice Evra saat dibantai Manchester City 6-1 dalam kekalahan terburuk sepanjang karir kepelatihan Fergie.

Fergie gak segan pula memaki dan protes kepada wasit saat keputusan korps baju hitam itu dia nilai merugikan timnya, juga bersitegang dengan manajer klub lain seperti Arsene Wenger dan Jose Mourinho. Mourinho boleh mengklaim dirinya sendiri sebagai pelatih terbaik, tapi Fergie sampai saat ini masih yg tersukses. Ukurannya adalah Fergie mampu menjaga konsistensi dan prestasi klub walaupun pemain datang dan pergi.

Menelaah kelebihan Fergie soal strategi bermain, The Scotsman ini bisa memainkan pola apa aja dengan syarat formasi pertahanan diisi 4 orang. 2 center back tangguh dan 2 full back disiplin adalah harga mati taktik Sir Alex. Dari jaman Paul Parker-Steve Bruce-Garry Pallister-Dennis Irwin, lalu Garry Neville-Jaap Stam-Ronny Johnsen-Mikael Silvestre, sampai Phil Jones-Rio Ferdinand-Nemanja Vidic-Patrice Evra semua adalah jagal2 tangguh yg setia menjaga benteng United. Lalu ditengah dan depan bisa diisi siapa aja karena Fergie gak pernah terpaku sama pola tertentu, misalnya kaya Zdenek Zeman yg maniak 4-3-3 atau Alberto Zaccheroni yg doyan 3-4-3

Faktor yg membantu versatilitas Fergie adalah tentu kedalaman skuad. Dia gak pernah bingung kalo 3 bahkan 4 pemainnya terkapar di ruang medis tim, karena selalu punya pengganti sepadan yg gak akan mengurangi kekuatan skuadnya. Fergie juga ogah mengandalkan seorang atau dua orang bintang. Kolektivitas adalah segalanya, tidak ada pemain yg tidak tergantikan. Ditangan Fergie pula pemain2 MU jadi pemain yg punya kemampuan multiposisi. Kecuali Phil Jones yg memang fleksibel dari sononya, Fergie menuntut pemain2 lain MU bisa menjalankan berbagai peran. Pemain2 versatile inilah yg memudahkan kerja sang bos. Wayne Rooney pernah dicobanya jadi sayap kiri dan gelandang tengah, padahal semua tau kalo posisi naturalnya adalah striker. Begitu pula Antonio Valencia yg disulap jadi bek kanan.

Dengan pengalamannya lebih dari 25 tahun menangani MU, Fergie tau benar dapur dari klub berjuluk setan merah ini, termasuk pengetahuan mengenai sepakbola Inggris dimana gak heran dia adalah pelatih terlama sepanjang sejarah MU, dan termasuk salah satu di dunia yg terlama menukangi sebuah klub. Tapi Fergie gak bisa berbohong sama usianya yg makin uzur. 2-3 tahun lalu sempat menyatakan minat untuk pensiun, tapi manajemen, pemain dan fans selalu membujuknya buat bertahan. Jika tiba waktunya Fergie benar2 gak beredar lagi di Carrington, PR besar menanti manajemen MU. So, be prepare to hijack Pep or Mou!

No comments:

Post a Comment