Bursa transfer musim panas 2017-18 belum dibuka, namun Milan
sudah mencuri start. Hingga saat ini, I
Rossoneri sudah berhasil mengamankan tanda tangan empat pemain, dengan nama
Andre Silva yang terakhir didatangkan. Namun Milan masih akan meramaikan lantai
mercato ini. Hingga kini, duo
Fassone-Mirabelli sedang mengupayakan dua nama yang proses negosiasinya sudah
berada di tahap akhir, yaitu fullback
kanan Atalanta, Andrea Conti dan gelandang bertahan Lazio, Lucas Biglia. Andai
Biglia gagal didatangkan, manajemen sudah bersiap mengetuk pintu Paris
Saint-Germain untuk meminjam gelandang mereka asal Polandia, Grzegorz
Krychowiak.
Dengan begini, setidaknya kita akan melihat Milan yang
diperkuat delapan pemain baru. Jumlah ini masih dapat bertambah jika mereka berhasil
menjual penggawa-penggawa yang kini masuk daftar jual seperti Riccardo
Montolivo, Andrea Bertolacci, Carlos Bacca, Andrea Poli, Cristian Zapata, Jose
Sosa, M’baye Niang, Mattia De Sciglio, atau yang dapat dipertimbangkan untuk
dijual seperti Gabriel Paletta, Gustavo Gomez, Jose Mauri, Gabriel, Luca
Antonelli, Juraj Kucka atau Leonel Vangioni. Fassone dan Mirabelli tentu akan mencari
tambahan pemain untuk menggantikan para fringe
players itu. Pada musim 2017-18 nanti, hampir dipastikan bahwa kita akan
melihat komposisi skuat Milan yang akan dihuni setidaknya 75% pemain-pemain
baru.
Hal ini tentu saja terlihat menjanjikan. Pembenahan skuat
memang menjadi agenda mendesak yang harus dilakukan mengingat kualitas yang
kurang mumpuni. Bagi Milanisti, tentu
mercato kali ini terlihat lebih
menyenangkan untuk dilalui. Apa yang tidak lebih menyenangkan daripada
mendapatkan berita hadirnya seorang pemain baru untuk melakukan tes medis di La
Madonnina Clinica dan menandatangani kontrak di Casa Milan?
Situasi ini tentu terlihat too good to be true. Dan sebagai manusia yang selalu mengedepankan
sikap waspada, mawas diri dan tidak ingin terlalu berharap banyak agar tidak
kecewa, Anda tentu paham bahwa di balik segala sesuatu yang sifatnya too good to be true tadi, ada potensi
kejutan-kejutan tidak menyenangkan yang harus siap Anda terima.
Saya pun dengan melakukan riset seadanya berusaha mencari
tahu, kira-kira apakah potensi distopia yang bisa terjadi di balik situasi ini.
Salah satu kawan yang saya kenal di dunia maya menuliskan ada hal yang ia sebut
sebagai bom waktu yang diendap Milan di balik segala keriaan yang terjadi. Yang
namanya bom waktu, sudah pasti terpasang secara tersembunyi dan tidak diketahui
oleh si sasaran. Dan menurutnya, bom waktu itu adalah saga perpanjangan kontrak
Gianluigi Donnarumma.
Betul, saga Donnarumma ini memang sensasional. Pasalnya,
Donnarumma yang masih berusia 18 tahun inilah yang berkali-kali menyelamatkan
gawang Milan dari kebobolan. Tepisan, tangkapan, sergapan dan terjangan berbuah
penyelamatan dengan jumlah total 135 kali menurut situs Squawka telah
mengamankan poin demi poin yang diraih Milan hingga akhirnya berhasil memenuhi
target minimal yaitu lolos ke babak kualifikasi Liga Europa. Berkat peran
krusial, pengharapan yang besar dan beban berat yang disandangnya ini, nama
Donnarumma pun diangkat tinggi-tinggi oleh Mino Raiola, sang agen yang “sangat
baik dalam melakukan pekerjaannya”, meminjam kalimat sinis yang dilontarkan Fassone.
Hingga detik ini, pukul 14.44 tanggal 15 Juni 2017 saat
tulisan ini dalam proses pembuatan, Donnarumma memang sudah menunjukkan sinyal
positif untuk bertahan. Namun tentu saja Raiola akan meminta bermacam klausul,
yang salah satu yang terdengar wartawan adalah minimum release yang berada ‘hanya’ di angka 50 juta euro andai
Milan gagal lolos ke Liga Champions. Masih belum jelas, Liga Champions musim
kapan yang dimaksud, tetapi ada sumber yang mengatakan hanya Liga Champions
musim 2018-19, ada pula yang mengatakan setiap musim. Ya, kita mengambil yang
kedua, berarti Milan harus lolos ke Liga Champions setiap musimnya jika tidak
ingin kehilangan Donnarumma. Uang senilai 50 juta euro memang cukup mahal, dan
Donnarumma akan menjadi kiper termahal dunia menggeser Gianluigi Buffon karena
itu. Namun uang sebanyak itu bukanlah masalah besar bagi klub seperti Real
Madrid, Barcelona, Manchester United, Chelsea, Manchester City, PSG atau
Juventus. Karena itulah andai Milan harus menuruti klausul pelepasan, maka
jumlah itu adalah 100 juta euro.
Namun menurut saya ada satu lagi potensi berbahaya yang
dapat menghadang Milan di masa depan, tidak lain adalah faktor finansial.
Baru-baru ini, Football Italia melaporkan bahwa proposal Milan terhadap rencana
Financial Fair Play ditolak oleh UEFA. Hal ini terkait dengan bukti-bukti
dokumentasi kepemilikan baru yang dirasa belum cukup, dan proyeksi perhitungan
rencana ekspansi komersial yang belum dapat dijustifikasi.
Sementara itu, Calcio Finanza melaporkan bahwa manajemen
baru amat percaya diri bahwa pendapatan Milan akan mengalami kenaikan secara
gradual, hingga pada tahun 2022 nanti, angkanya akan menyentuh 500 juta euro,
atau lebih dari dua kali lipat dari yang diperoleh sekarang. Kenaikan
pendapatan itu juga diikuti kenaikan biaya gaji yang besarnya juga mencapai dua
kali lipat, yang berarti mengindikasikan akan lebih banyak lagi pemain-pemain
bintang yang datang. Namun sekali lagi, angka-angka tersebut belum dapat
divalidasi, karena (mudah-mudahan saya salah) baru sebatas proyeksi di atas
kertas.
Artinya, walaupun manajemen baru mengklaim bahwa mereka akan
memperoleh kenaikan pendapatan secara signifikan pada pos komersial berupa sponsorship dan penjualan merchandising, namun hingga kini masih
belum ada tanda-tanda proyeksi ini akan diwujudkan, minimal dalam bentuk
kontrak kerjasama dengan pihak sponsor potensial atau apa pun yang dapat
meyakinkan UEFA. Dari informasi yang saya ingat pada saat proses
pengambilalihan, manajemen baru ini baru mengisyaratkan rencana mereka untuk
mendirikan perusahaan di negeri Tiongkok yang bertujuan memperluas pasar di
wilayah Asia, khususnya negara Tiongkok. Karena alasan inilah manajemen baru
meminta waktu kepada UEFA untuk melakukan presentasi kembali pada bulan Oktober
mendatang.
Kembali ke fenomena shopping spree yang kini melanda Milan, rasanya inilah hal yang perlu diwaspadai. Di balik kedatangan pemain bintang yang datang pada mercato kali ini, ada obligasi dari manajemen untuk menghimpun pendapatan yang amat besar nilainya. Lalu dari sisi teknis, ada beban yang teramat besar untuk memberikan prestasi instan, dalam hal ini setidaknya lolos ke ajang Liga Champions setiap musimnya. Padahal, kita sama-sama tahu bahwa kehadiran pemain-pemain berkualitas tidaklah menjamin prestasi, apalagi yang sifatnya instan. Adakah jaminan bahwa pemain-pemain baru ini langsung nyetel dengan klub baru, pelatih baru, taktik baru, suasana baru Milan?
Shopping spree ini
telah menceburkan Milan pada keharusan-keharusan ini, dan memang inilah pilihan
(populer) yang diambil. Positifnya, aura kompetitif akan terasa di skuat Milan,
tidak lagi ada cerita pemain yang bertarung setengah-setengah seperti
sebelumnya. Target yang dicanangkan tinggi oleh pucuk pimpinan jelas akan
menularkan mentalitas pemenang kepada para pemain. Mentalitas pemenang Inilah
yang diharapkan menjadi penggerak dari pencapaian target ambisius ini.
Situs Taruhan Ayam Indonesia yang populer di AgenS128, yang bisa anda mainkan disini dengan nyaman dan aman.
ReplyDeleteDengan minimal deposit hanya Rp 50.000 saja sudah bisa mainkan semua permainan yang ada di dalamnya.
Bonus Cashback Rollingan bisa anda dapatkan setiap minggu di hari selasa
Cara perhitungan Bonus Cashback, dihitung dari win/lose dati hari senin sampai minggu per periode, dan dibagikan setiap hari Selasa
BONUS BESAR KLIK DISINI
AGEN SBOBET
JUDI BOLA ONLINE
SABUNG AYAM S128
SABUNG AYAM SV388
AGEN SBOBET, MAXBET
PROMO BONUS SABUNG AYAM
FREECHIPS SABUNG AYAM
JUDI TARUHAN SABUNG AYAM
BANDAR BOLA TERPERCAYA
AGEN SITUS TARUHAN BOLA
AGEN SBOBET
SITUS JUDI TARUHAN TERPERCAYA 2019
TANGKASNET
JUDI CASINO ONLINE
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami di:
WEBSITE : https://www.linktr.ee/s128agen
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
WA : 0852-2255-5128 .
Terima kasih .. Salam Agens128 :)