Dunia
tulis menulis sepak bola Indonesia di media online
amat bergairah dalam dua tahun terakhir. Saya ingat, ketika gelaran Piala Eropa
2012 lalu, amat banyak blogger-blogger
baru yang menuliskan preview dan review pertandingan, analisa taktik, dan
tidak ketinggalan sejarah serta kultur.
Geliat para
blogger sepak bola ini kemudian
menemui wadahnya dalam bentuk situs portal yang memang dibuat untuk mengumpulkan
tulisan-tulisan itu. Proses pun dimulai, dari yang sekadar menulis setengah
serius, lalu beranjak ke arah penulisan berbasis data yang komprehensif, teori
dari para tokoh terkenal, analogi-analogi cerdas, statistik yang rumit, bahkan
tidak sedikit yang menghubungkan dengan dunia akademis sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing. Tulisan-tulisan sepak bola pun kian berbobot, membuat
sepak bola bukan lagi sekadar olahraga kampung sebelas lawan sebelas. Penulis-penulis
ini berhasil menaikkan derajat sepak bola.
Saya,
yang menggilai sepak bola sehingga gagal memiliki cita-cita luhur seperti
teman-teman pada umumnya, turut menyelami arus ini. Memasuki lingkaran yang
banyak disebut sebagai “penulis sepak bola” (tidak sampai sebagai pengamat atau
pundit), hingga kemudian secara rutin mengisi beberapa kolom sepak bola di
media online, dan puncaknya adalah
menerbitkan tiga buah buku bersama teman-teman sesama penulis.
Akan tetapi,
saya sebagai manusia juga tidak bisa melarikan diri dari kejenuhan. Ditandai dengan
stagnansi kualitas tulisan, saya pun kemudian sadar bahwa sekarang inilah
saatnya berhenti sejenak dari dunia tulis menulis ini. Rehat untuk mengisi
ulang pengetahuan dengan cara membaca lebih banyak buku untuk dapat mempertajam
opini, membagi lebih banyak pengetahuan, dan tentunya menceritakannya dengan
menarik.
Maka dari
itu saya cukup terkejut dengan berakhirnya masa operasi dua media online tempat saya menulis, yaitu Yahoo
Indonesia dan Bolatotal.com. Dua website ini padahal terbilang cukup besar dan
berpengaruh, namun pertimbangan lain membuat mereka harus menghentikan
aktivitas.
Saya hendak
berterima kasih kepada dua media ini, yang telah memberikan ruang untuk
berekspresi, belajar, bercerita, sekaligus membangun pertemanan dengan
orang-orang luar biasa selama dua tahun belakangan. Tentu saja saya sedih
mendengar hal ini, tapi apapun itu keputusan telah diambil dan saya yakin
beginilah pada akhirnya yang memang terbaik untuk semua pihak.
Memang sih
saya tidak punya niat dalam waktu dekat ini untuk mempublikasikan tulisan sepak
bola melalui media mainstream. Sesuai
dengan keputusan vakum yang telah saya jelaskan tadi, saya memang masih menulis
sepak bola, namun dalam ruang lingkup yang lebih kecil, dalam kesunyian yang
saya sukai, dan pada waktu-waktu yang saya inginkan saja. Total freedom. Haha.
Ciao!