Pages

Monday, August 27, 2012

Milan, menjalani musim dengan resep bencana

Skuat 2012/2013 sebelum Cassano hengkang: Atas ki-ka: Constant, El Sha, Acerbi, Bonera, Amelia
Bawah ki-ka: Nocerino, (Internisti) Cassano, Montolivo, Robinho, Abate, Antonini


“Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.”
“Uang bukanlah tujuan, tapi hanya alat untuk mencapai tujuan.”

Berbagai frase tentang uang tentu sering kita dengar, dari percakapan sehari-hari, acara talk show di televisi hingga bacaan literatur-literatur ekonomi yang dijadikan sumber untuk penelitian skripsi mahasiswa fakultas ekonomi. Hal yang hanya menunjukkan bahwa uang memang berbicara.

Karena kesulitan keuangan, Milan membuat (mantan) calon kapten masa depannya, Thiago Silva hengkang dari kota mode satu di peninsula ke kota mode lainnya di Normandia. Uang juga membuat Zlatan Ibrahimovic, pemain yang semula berniat mengakhiri di Milan menjadi tak ubahnya seperti pemain mata duitan yang tidak tahan melihat kibasan euro.

Uang juga alasan Adriano Galliani menjadi bahan olok-olok Louis Micollin, Presiden klub “kemaren sore” Montpellier terkait transfer bek Mapou Yanga-Mbiwa. Dan yang paling menyakitkan, uang membelokkan persepsi pemain yang mereka selamatkan karir dan nyawanya, Antonio Cassano. The maverick menganggap Milan kehilangan ambisi untuk memenangi piala karena menjual Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic.
Skuat Musim lalu: atas: ki-ka: Abbiati, Thiago, Ibra, MvB, Mexes, Seedorf
Bawah ki-ka: Boateng, Nocerino, Abate, Antonini, Robinho

Belakangan, Cassano mengeluarkan pernyataan yang benar-benar melukai tifosi Milan dengan pengakuan bahwa Inter, klub barunya kini, adalah klub favoritnya di masa kanak-kanak. Jadilah Fantanito menyebrang ke Appiano Gentile untuk ditukar dengan penyerang Nerazzuri yang juga sahabat karibnya, Gianpaolo Pazzini.

Tunggu dulu, transfer ini bukanlah tukar guling tanpa biaya, karena Milan harus membayar ekstra 7,5 juta euro. Entah apa yang ada di benak Galliani. Dia menukar tambah Cassano, penyerang penyumbang assist terbanyak dalam dua musim terakhir dan penghuni starting lineup Italia di Euro 2012 dengan Pazzini, penyerang yang ditinggalkan tim nasional Italia yang hanya mencetak 5 gol dari 33 pertandingan seri a musim lalu.

Sudahlah, tidak perlu berlebihan menghakimi Cassano dengan sikap tidak tahu terimakasihnya. Itu hanyalah sedikit dari contoh kenyataan money talks di industri sepak bola profesional. Lihatlah kebelakang saat Ronaldo (yang botak, bukan yang model iklan shampoo) pindah ke Real Madrid dari Inter Milan setelah Inter susah payah menyembuhkan cidera lututnya.

Sayangnya, masalah Milan bukanlah sekadar uang atau melodrama pemain macam Cassano saja.

Lihatlah pula sudut pandang pelatih Max Allegri. Sedari awal sudah jelas terlihat bahwa dia tidaklah menyukai pemain kreatif, apalagi yang banyak tingkah. Dibuangnya Ronaldinho, Andrea Pirlo, Alberto Aquilani dan kini Antonio Cassano semakin jelas menunjukkan hal itu. Milan kini bukanlah tim pengumpul pemain kreatif layaknya era 2000an awal hingga pertengahan, melainkan pengumpul pemain pekerja.
Skuat 2002/2003 (one of the greatest): Atas ki-ka: Maldini, Abbiati, Nesta, Sheva, Kaladze, Seedorf
Bawah ki-ka: Cafu, Pippo, Gattuso, Pirlo, Rui Costa 
 
Milan sekarang dihuni oleh pemian-pemain medioker. Mereka hanya berharap Kaka, jagoan lamanya kembali ke San Siro layaknya penggemar film action 90an menanti-nanti sekuel film The Expendables, yang tidak lupa memanggil Chuck Norris kembali ke dunia yang membesarkannya.

Kaka bisa saja mulai merasa terpanggil ketika dia memberikan 3 assist yang membantu timnya Real Madrid membantai Milan pada laga pre-season. Mungkin saja inilah percakapan Kaka dengan Jose Mourinho setelah pertandingan.

“Lihatlah bos, mereka butuh saya. Yeah, saya sadar kok kalau saya bukanlah pemain yang sama ketika mengobrak-abrik Manchester United di San Siro lima tahun lalu. Tapi mereka tetap butuh saya!” Ujar Kaka, yang menemuinya langsung usai pertandingan itu.

“Tidak, kau lebih baik pergi ke setan merah dari Inggris. Setan merah Italia itu bahkan tidak mau membayar penuh gajimu. Mereka terlalu banyak alasan. Cukup.” Tegas Mou, yang kemudian dia respon dengan mengganti bio twitter-nya dengan menghapus klub Real Madrid. Hal yang membuat sekelompok Milanisti ke-geeran.

Kaka makin miris menyaksikan bagaimana klub yang dicintainya dikalahkan oleh tim promosi Sampdoria di kandang sendiri pada pembukaan Seri a musim 2012/2013. Memang Milan mendominasi, tiang gawang juga kurang bersahabat, kiper Sampdoria juga tampil gemilang. Memang begini, memang begitu.

Tapi, kalah tetaplah kalah. Lihatlah lini tengah Milan yang miskin kreasi karena sedikitnya pemain kreatif. Antonio Nocerino memang jago, namun dia bukanlah pembagi bola yang membuat Milan mampu mengontrol permainan. Kevin-Prince Boateng memang eksplosif, namun sang trequartista bukanlah seorang pemain yang konsisten memberi perbedaan. Dia sedang berjuang untuk naik kelas dari sekadar pemain bagus menjadi pemain “berkelas”.

Lini tengah Milan jelas butuh peningkatan “kelas”, entah Allegri menyadarinya atau tidak.

Kekalahan di partai perdana jelas memaksa Galliani menekan panic button. Belum lagi masalah kebugaran Pato yang kembali merepotkan, memaksa Galliani sempat berniat melakukan panic buying atas seorang penyerang medioker bernama Ze Eduardo. Galliani jelas menunjukkan bahwa dia bukanlah pecinta game Football Manager.

Apakah Milanisti patut berharap adanya sweet surprise dari sang bos? Janganlah banyak berharap, karena yang dia anggap kejutan besar hanyalah sosok Kaka, sosok mantan pemain terbaik dunia yang kini sudah menua, menghuni bangku cadangan Real Madrid dan rentan cidera, yang dia anggap mampu membuat Milanisti kembali merasa pantas untuk berbicara scudetto.

Well glory hunters, ini bukanlah tim yang Anda cari. Musim ini, mereka punya semua recipe for disaster. Pantaskah gelar scudetto diimpikan oleh tim yang tengah mengalami kesulitan keuangan, pertahanannya lemah, lini tengah miskin kreasi, lini depan miskin ketajaman dan pelatih yang tidak cocok dengan pemain kreatif?

Milanisti, inilah saat-saat pengujian seberapa setia Anda mendukung Milan. Jika tidak kuat, silahkan dukung Chelsea, Manchester City, Juventus atau Barcelona saja.

10 comments:

  1. Secara manajerial, apalagi strategi, Galliani adalah titik nadir. Seakan ga punya keahlian dia.

    Tapi Allegri, dia pelatih bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulai berpikir kalo Galliani aneh nih mas.. hehehe.. Allegri emang hebat, tapi kok pemain2 senior kaya kurang ngedukung dia ya..

      Delete
    2. saya harap manajemen AC Milan tidak panik dengan memecat Allegri di tengah kompetisi. kalau memang mereka mau membangun sebuah dinasti baru maka mereka membutuhkan cetak biru yang jelas dan pelatih yang juga terlibat dalam pembuatan cetak biru tersebut. ambil contoh Arsenal. walaupun tidak menjuarai apapun sejak 2008 (kalo gak salah), tapi mereka tidak mau mengganti Wenger. "In Wenger we trust" kata pendukung dan manajemen Arsenal. kalimat tersebut tidak hanya diucapkan tetapi juga dilakukan. Wenger mendapat kepercayaan penuh atas transfer pemain Arsenal. tidak ada pemain yang ditransfer keluar atau masuk tanpa sepengetahuan Wenger. saya harap manajemen dan Milanisti bisa berkata "in Allegri ci fidiamo" dan bukan hanya sekedar ucapan.

      Delete
    3. tentu aja Allegri gak usah digoyang jabatannya. Positifnya, dia berani turunin pemain-pemain muda. Mudah2an dia keluarin kehebatannya di Cagliari.

      Delete
  2. "Milanisti, inilah saat-saat pengujian seberapa setia Anda mendukung Milan. Jika tidak kuat, silahkan dukung Chelsea, Manchester City, Juventus atau Barcelona saja."

    no, bro... dukung Juve perlu kekuatan juga untuk menghadapi rekayasa & konspirasi yang bertubi-tubi. Meskipun Juve baru scudetto, saya masih nggak nemu ada fans yang mendadak muncul jadi suporter Juve karena faktor nama baik yang terlanjur tercemar :D


    sori agak OOT, just my 2 cent :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo soal penjaringan fans baru, apalagi yg baru kenal sepak bola, kemungkinan besar dia tuh fans Barcelona, Madrid atau klub2 EPL. Klub2 seri a emang lagi kalah pamor secara keseluruhan.

      Nah kasus Juve juga menarik tuh ditunggu perkembangannya, sayang kalo Conte terhukum..

      Delete
  3. mas,kalo boleh diulas juga tuh arsenal musim ini kondisinya rada rada mirip juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh juga, nanti ya.. Soalnya gak begitu familiar.. hehe

      Delete
  4. CTRL+D.
    mari kita bahas lagi di akhir musim... ;)

    ReplyDelete