Adriano Galliani, CEO Milan yang telah mengabdi pada klub
Merah Hitam selama dua dekade lebih, adalah salah satu sosok direktur sepak
bola paling menarik. Perawakannya amat mudah dikenali. Kepala botak, setelan
jas licin dan keramahan telah menjadi ciri khasnya. Namun bukan hal kasat mata
saja yang menjadi ciri khas Galliani, lebih dari itu, adalah kemampuan
persuasifnya dalam membawa menggiring pemain-pemain bintang dengan harga miring ke
Milan.
Entah dengan kata-kata bijak seperti apa Galliani
melakukannya. Yang jelas, ia telah membawa ratusan pemain ke San Siro. Banyak
yang berhasil menjadi andalan, namun tidak sedikit pula yang hanya menghuni bangku cadangan. Dalam dua tahun terakhir
saja, 30 transfer pembelian pemain berhasil dilakukannya. Mungkin tidak semua
transfer pemain dieksekusinya langsung, dan beberapa nama juga hadir atas titah
langsung dari Silvio Berlusconi, sang presiden kehormatan, namun setidaknya,
sudah pasti seluruh pergerakan bursa transfer Milan terjadi sepengetahuannya.
Musim ini, situasinya sedikit berbeda. Angin segar datang
dari Asia di mana sekelompok investor yang diwakili Bee Taechaubol telah setuju
menanamkan uang senilai 480 juta euro ke klub Rossoneri. Deal belum diresmikan,
uang belum masuk, namun Milan melalui Galliani sudah ‘mencuri start’ dalam mencari
pemain. Nama-nama yang diincar pun mengalami ‘eskalasi’, dari para penggawa
klub papan tengah Seri A menjadi para penggawa klub-klub besar Eropa.
Memang, kita tidak bisa menilai kinerja Galliani sebelum
mengetahui berada di mana Milan setidaknya dalam lima tahun ke depan. Apakah
pemain-pemain yang dibeli Galliani akan berkontribusi menghadirkan trofi atau
tidak. Dan jika memang periode kemenangan yang hadir, apakah periode tersebut
hanya untuk kemenangan satu tahun saja lalu selanjutnya kembali babak belur,
atau kali ini periode kemenangan akan berlangsung lama.
Saya jelas memilih yang kedua. Apalah artinya satu musim scudetto yang harus dibayar dengan
kemunduran selama lima musim? Untuk itu, kualitas dan potensi pemain-pemain
yang diincar haruslah sesuai dengan keinginan untuk berprestasi dalam jangka
waktu yang lama. Ingatlah pada saat periode emas era Sacchi, saat itu Milan
memiliki fondasi kokoh berupa Paolo Maldini, Franco Baresi, dan kawan-kawan
yang kemudian menjadi paripurna setelah digabungkan dengan Trio Belanda. Skuat
Milan sekarang, sayangnya tidak belum memiliki modal ini.
Pembersihan Skuat dan
Pembelian Pemain
Sebelum membeli pemain, ada baiknya Milan melakukan ‘pembersihan’
skuat. Pemain-pemain yang sudah tidak mampu berkontribusi sesuai gaji sudah
saatnya dilepas. Biaya gaji jelas menjadi pertimbangan penting mengingat
kerugian Milan tahun 2014 mencapai 91 juta euro. Jika tahun ini Milan gagal
mengurangi biaya, maka kerugian jelas akan bertambah. Hal ini dapat berimbas
pada sanksi dari Financial Fair Play. Percuma saja, bukan, lolos ke Eropa
dengan pemain-pemain bintang namun terjegal regulasi. Berikut skuat yang dapat
dijual dan dilepas karena kontrak habis atau selesai masa peminjaman:
Skuat yang tersedia
untuk dijual dan market value sesuai situs transfermarkt:
Kiper: Michael Agazzi (market value € 2 juta, gaji € 700
ribu)
Bek: Alex, Adil Rami, Cristian Zapata (total market value €
12 juta, gaji € 5,6 juta)
Tengah: Sulley Muntari (market value € 3 juta, gaji € 2,5
juta)
Total uang transfer yang bisa didapat: € 17 juta
Total biaya gaji yang dapat dihemat: € 8,8 juta
Sementara untuk
pemain-pemain yang habis kontrak/dikembalikan setelah meminjam:
Michael Essien – Gaji € 2,5 juta
Marco Van Ginkel – Gaji € 1,5 juta
Valter Birsa – Gaji € 600 ribu
Robinho – Gaji € 2,5 juta
Giampaolo Pazzini – Gaji € 2,5 juta
Philippe Mexes – Gaji € 4 juta
Pablo Armero – Gaji € 1,5 juta
Salvatore Bocchetti – Gaji tidak diketahui
Total biaya gaji yang dapat dihemat: € 15,1 juta
Untuk itulah, andai saya Galliani, dengan mempertimbangkan
kebutuhan skuat, struktur gaji dan Financial Fair Play, pemain-pemain inilah
yang akan saya beli (plus market value
dari transfermarkt dan jumlah gaji
yang diterima):
Geoffrey Kondogbia (harga
yang diminta Monaco € 30 juta, market
value menurut transfermarkt € 14 juta, permintaan gaji € 3 juta)
Di antar nama-nama besar yang menjadi incaran, Kondogbia
adalah salah satu pemain yang saya dukung untuk didatangkan. Meski masih muda
(22 tahun), Kondogbia sudah terbiasa bermain di sepak bola level tertinggi,
belum lagi menghitung pengalaman internasionalnya. Ia jelas dapat diandalkan
untuk memimpin lini tengah Milan yang belakangan ini memang amat minim
kreativitas sekaligus tenaga.
Ron Vlaar – Free transfer, gaji di Aston Villa € 1,8
juta pertahun
Ketimbang mengejar Mats Hummels yang sudah pasti dibanderol
mahal oleh Borussia Dortmund, dan sudah pasti meminta gaji tinggi, mengapa
Milan tidak ikut memburu tanda tangan seorang bek kenyang pengalaman namun bisa
didapatkan dengan gratis? Memang transfer gratis Milan belakangan ini tidak
menyelesaikan masalah, namun Vlaar jelas berbeda. Pemain jangkung ini masih
dalam performa terbaik karena pada musim 2014-15 masih diandalkan Aston Villa.
Meski tidak dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin lini belakang, setidaknya
Vlaar akan memberi tambahan kekuatan yang signifikan.
Namun untuk itu, Galliani harus bersaing dengan Manchester
United yang juga ingin mendatangkannya.
Doria, Alessio
Romagnoli dan Nikola Maksimovic (total market
value € 25 juta)
Kita pernah menyaksikan Fabio Cannavaro, Alessandro Nesta,
Walter Samuel, Roberto Ayala, Fernando Hierro, Lilian Thuram, Jaap Stam, Frank
De Boer, Fernando Couto, Lucio, Marco Materazzi, Carles Puyol, atau Marcel
Desailly bermain pada era yang sama. Sekarang, tanpa mengecilkan kemampuan bek
sentral yang ada, nama-nama yang memiliki kemampuan setara dengan para bek
berkelas dunia tersebut sudah jauh berkurang, dan kalaupun ada, sudah pasti
harganya teramat mahal.
Milan jelas tidak bisa sulit mendapatkan salah satu
dari Thiago Silva, Hummels, Diego Godin, Jerome Boateng, menyebut sedikit dari
nama-nama bek sentral terbaik dunia saat ini. Yang bisa dilakukan adalah
mengendus potensi pemain-pemain dengan level yang akan menuju ke sana.
Tiga pemain ini jelas akan berharga lebih murah ketimbang
Miranda dan Hummels, juga lebih berprospek ketimbang Alex, Zapata, Rami dan
Mexes. Doria sudah lama dipandang sebagai bek masa depan Brasil, sementara
Romagnoli adalah bek muda asli Italia yang musim lalu tampil cemerlang,
membelinya akan sejalan dengan proyek Italianisasi yang diinginkan Berlusconi. Terakhir,
Maksimovic adalah contoh pembelian berhasil dari Torino. Bek kokoh asal Serbia
ini juga masih belum terlalu terpantau klub-klub besar sehingga harganya
semestinya tidak terlalu mahal. Untuk mereka bertiga, Milan dapat menawarkan
masing-masing € 1,5 per tahun.
Andrea Bertolacci dan
Marco Van Ginkel (total market value €
12,5 juta)
Menduetkan Bertolacci dengan Kondogbia jelas merupakan ide
yang bagus. Dengan didampingi kedua pemain ini, Jack Bonaventura, Suso ataupun
Keisuke Honda akan lebih leluasa bergerak di belakang dua penyerang utama.
Bertolacci juga masih muda dan asli Italia yang bermain di Genoa, klub yang
memiliki hubungan baik dengan Milan.
Sementara Van Ginkel telah menunjukkan potensi besarnya
musim lalu. Kemampuannya sebagai gelandang box-to-box amat dapat diandalkan
untuk memberi tenaga di lini tengah Milan. Untuk mereka berdua, Milan dapat
menawarkan masing-masing € 1,5 juta per tahun.
Matteo Darmian dan Pierre
Aubameyang (total market value € 27
juta)
Pembelian dua mantan pemain akademi ini jelas akan
menunjukkan kegagalan Milan dalam mengembangkan pemain-pemainnya. Tapi tidak
mengapa, toh Milan pernah mengalaminya pada Ignazio Abate, Luca Antonelli dan
Alessandro Matri.. Pembelian
Darmian akan sangat berguna untuk memperkuat sisi sayap pertahanan, sementara
penyerang tajam dan cepat seperti Aubameyang akan menjadi tandem sehati bagi
Stephan El Shaarawy. Untuk mereka berdua, Milan masing-masing dapat menawari
gaji € 3 juta per tahun.
M’Baye Niang (kembali
dari Genoa)
Dengan kontribusi lima gol untuk Genoa musim lalu, sekaligus
menjadikan Il Rossoblu sebagai tim yang bermain atraktif, Niang jelas patut
diberi kesempatan kedua oleh Milan.
Pertimbangan
Finansial
Dengan skenario di atas, berarti Milan akan mendapatkan
setidaknya € 15 juta dari uang transfer. Nilai tersebut memang jauh
dibandingkan dengan target pengeluaran transfer Milan sebesar € 95 juta. Secara
bersih, Milan harus mengeluarkan € 80 juta untuk biaya transfer pemain. Memang
cukup besar, namun masih jauh lebih kecil dibandingkan rencana pengeluaran € 150
juta untuk pemain-pemain yang kebanyakan sudah berusia di atas 28 tahun.
Selain itu dari sisi biaya gaji, Milan dapat berhemat € 24
juta dari pemain-pemain yang pergi, sementara dari pemain-pemain baru, Milan
harus mengeluarkan € 18, juta. Secara keseluruhan, Milan dapat mengurangi biaya
gaji mereka (belum termasuk pemain yang memperpanjang kontrak tahun ini)
sebanyak € 6 juta. Nilai ini sungguh lumayan untuk diperhitungkan dalam
kalkulator Financial Fair Play.