Ada rubrik
baru yang ingin saya isi di blog ini agar lebih terasa personal dan bersahabat,
yaitu wawancara dengan mereka yang juga menyukai sepak bola. Tidak harus dengan mereka yang bersinggungan (atau pernah bersinggungan) langsung dengan dunia sepak
bola, tetapi bisa juga dengan mereka yang menikmati sepak bola dengan caranya masing-masing. Juga tidak ada kriteria khusus siapakah yang saya wawancarai,
yang penting orangnya asik dan gak ribet :)
Dalam
edisi perdana ini (sedaap), saya mewawancarai seorang pengelola akun twitter
basis penggemar sebuah klub sepak bola. Bukan kesebelasan yang sering didengar,
bukan pula dari liga sepak bola yang ditonton banyak orang di Indonesia. Yang
saya maksud ini adalah kesebelasan yang merupakan juara Liga Primer Rusia musim
2015-16, CSKA Moskow.
Begitu
cepatnya respon dari admin yang memiliki akun twitter @CSKAMoskwaIDN, sehingga
pertanyaan demi pertanyaan yang semula mengusik benak, dijawab tuntas oleh si
empunya akun. Terima kasih banyak saya ucapkan atas kesediaan pemuda yang juga kerap menulis di situs berita dan opini sepak bola Rusia, Russian Football News ini dalam meluangkan
waktunya. Berikut kutipan wawancara yang saya lakukan, plus jawaban dari sang
admin, tentunya setelah saya edit seperlunya.
Pertanyaan (Q) 1:
Sejak kapan menggemari
CSKA Moskow, sekaligus mengikuti sepak bola Rusia? Apa yang menjadi latar
belakangnya?
Jawaban (A) 1:
Pertama kali kenal dengan CSKA Moskow ketika
CSKA secara mengejutkan mengalahkan Sporting CP 3-1 di final Piala UEFA 2005.
Tapi saat itu masih belum mengikuti betul karena internet yang masih lambat,
walaupun sudah lama terpasang. Saat itu masih dalam taraf membaca situs Wikipedia
aja.
Dibilang sudah mulai serius mengikuti CSKA
sejak musim 2009. Kagum dengan pencapaian di Euro 2008 (timnas Rusia berhasil melaju hingga babak semifinal - red). Seneng banget liat
pertahanan Rusia yang kuat; Igor Akinfeev, Berezutskiy Bros (Vassili dan Alexei - red),
plus Sergei Ignasevitch. Juga munculnya Alan Dzagoev yang dulu disebut-sebut
sebagai wonderkid Rusia.
Alasan lain yang ikut mendorong suka dengan
Liga Rusia adalah sekolah. Selepas SMA, saya mengincar masuk jurusan radiofisika
di Lomonosov (Lomonosov Moscow State University - red). Saat itu berpikir dengan terbiasa sesekali
mendengar komentator atau iklan dalam Bahasa Rusia bisa membantu memahami
–walaupun lama banget efeknya hehe.
Mulai full nonton RFPL ketika format liga
ngikuti kalender UEFA (2011/12) karena saat itu internet yang dipasang kampus
kenceng banget.
Q 2:
Apakah memiliki
afiliasi dengan akun fanbase CSKA Moskow dari kota Moskow? Jika belum, apakah
ke depannya punya rencana membuat afiliasi?
A 2:
Sejauh yang saya tahu, akun fanbase CSKA dari
Moskwa itu @wearecska11; keterkaitan kami sebatas saling follow dan
berinteraksi di dunia maya, sama seperti interaksi dengan akun fanbase CSKA
yang berasal dari Inggris.
Terpikir untuk membuat afiliasi, bahkan akun
yang terverifikasi oleh Leningrad Prospekt (sebuah
nama jalan protokol di kota Moskow - red),
hehe. Tapi itu masih lama, mungkin akan direalisasikan kalo memang fans CSKA
sudah cukup besar atau Liga Rusia cukup populer di Indonesia. setidaknya, ketika
orang yang kita ajak ngobrol nggak mengeluh “Ya elah, Liga gak jelas”
Q 3:
Di Indonesia sendiri, ‘kan
jarang sekali penggemar Liga Rusia, apakah memiliki komunitas, misalnya dengan
kelompok suporter klub Rusia lain. Atau dalam keseharian, adakah interaksi dengan
fanbase klub negara lain?
A 3:
Dulu, tahun 2013 atau 2014 sempat muncul akun
fanbase Zenit SPb Indonesia di twitter. Saling follow dan berinteraksi;
sayangnya akun tersebut kemudian hilang. Sempat jug aada akun Fanbase Liga
Rusia, tapi bernasib sama. Selebihnya belum lagi menemukan akun fanbase,
termasuk Fratriya (sebutan bagi penggemar klub Spartak Moskow).
IndoTorino (@indoTorino) adalah fanbase klub pertama di Indonesia
yang berinteraksi dengan akun CSKA ini. Mungkin karena sesama tim minor Eropa
di mata orang Indonesia, kami berhubungan baik. Selain itu, semenjak saga
transfer Ahmed Musa ke Leicester City mencuat, kami menjalin hubungan juga dengan
akun fanbase Leicester City (@LCFC_Indonesia) di Indonesia.
Q 4:
Sejauh ini, selain
menggunakan akun twitter, apakah ada usaha untuk lebih memperkenalkan CSKA (dan
Liga Rusia umumnya) kepada penggemar sepak bola di Indonesia? Misalnya dengan
membuat blog dan sejenisnya.
A 4:
Sejauh ini, selain melalui twitter, usaha
memperkenalkan CSKA, Liga Rusia, dan timnasnya hanya sebatas numpang menulis di
Russian Football News kemudian
menyebarkan ke peer group. Ke depan, sih, berharap juga bisa numpang di Futbolgrad atau webblog sejenis. Sekarang
sedang merampungkan 2 calon tulisan hehe.
Untuk blog ‘official’ belum terpikirkan karena
masalah waktu dan repotnya mengurus (desain yang ciamik, sih, lebih tepatnya)
Q 5:
Untuk penggemar yang
belum banyak tahu tentang CSKA Moskwa dan sepak bola Rusia, adakah
bacaan-bacaan berupa buku atau situs yang dapat direkomendasikan?
A 5:
Salah satu kelemahan fans CSKA dibanding
Spartak atau Dinamo adalah pencatatan sejarah. Web web yang dikelola baik oleh
Spartak maupun Fratriya cukup lengkap mengenai sejarah, legenda, dan profil pemain.
Sebenarnya, kalo memang mau tahu sejarah CSKA
dari zaman OLLS (nama pertama klub saat
pembentukan tahun 1911-red) sampe ganti
ke CSKA, situs resmi klub sudah mencakup itu dengan cukup, kok. Kalo memang mau
lebih lanjut, bisa ubek-ubek hasil pertandingan CSKA permusim di cska-games.ru. Sayangnya, bahasa yang dipakai
Bahasa Rusia dengan huruf Cyrillic. Statistik permusim sejak Soviet Group A
juga disajikan di footballfacts.ru yang
sayangnya lagi-lagi dalam Bahasa Rusia. Namun karena disajikan round-per-round,
dengan sedikit imajinasi kita bisa membayangkan jalannya liga.
Q 6
Dari sepak bola Rusia,
belakangan ini begitu banyak berita mengenai hal-hal negatif seperti kekerasan
suporter, perilaku rasis, xenofobia, hingga kesulitan finansial klub dan
kesalahan tata kelola. Bagaimana Anda memandang hal ini? Apakah ada hal positif
yang bisa diangkat, yang tidak banyak orang tahu tentang sepak bola Rusia?
A 6:
Tidak ada tempat bagi tindakan diskriminasi
atas suku, ras, agama, kewarganegaraan, gender, dan orientasi seksual; termasuk
di dunia sepak bola. Kekerasan suporter –bukan hanya yang terjadi di Euro kemarin–
dan tindakan rasis yang diberikan kepada pemain berkulit gelap sudah menjadi
kebiasaan orang Eropa Timur yang cenderung chauvinis akan identitas Slav.
Walaupun saya tidak memegang data resmi, kasus
rasisme terus terjadi di Liga Rusia; suporter bola seolah olah tidak kapok
meskipun klubnya dihukum bermain dengan pintu tertutup dan dikenai denda yang
cukup besar. Saya rasa klub memiliki kewajiban membina suporter, ke depan pihak
CSKA harus berunding dengan dua kelompok ultras yang mereka miliki (salah satunya Red-Blue Warrior – red). Fanatisme buta akan apapun tentu tidak baik.
Dan selaiknya sepak bola Indonesia, kondisi
sepakbola di Rusia juga tidak berbeda jauh. Korupsi, pembinaan usia dini yang
sporadis, ketimpangan pembangunan barat-timur, dan masalah finansial.
Transformasi kepemilikan klub dari serikat dan milik negara menjadi milik
swasta juga tidak begitu baik di Rusia, ditambah dengan kondisi asosisasi
pemain, pelatih, dan wasit yang terpecah dan cenderung korup menambah runyam.
Sejujurnya, belum ada hal membanggakan yang
bisa diangkat pasca 2008 selain tetap munculnya talenta muda di tengah situasi
yang tidak baik; Alexandr Golovin, Ramil Sheydayev, Rifat Zhemaletdinov, dan Anton Mitryushkin jadi juara
di Euro U17 tahun 2013 lalu. Boleh jadi, jika Rusia dapat menampilkan kejutan
di 2017 dan 2018 akan menjadi catatan manis di tengah keterpurukan mereka
selaiknya Irak yang di Piala Asia 2007 (Irak
menjadi juara Piala Asia tahun 2007 di tengah situasi sulit yang melanda negara
mereka – red).
Q 7:
Bagaimana Anda melihat
peta persaingan Liga Primer Rusia musim 2016-17? Akankah ada tim kejutan
seperti FC Rostov yang musim lalu menempati peringkat kedua?
A 7:
Hingga hari ini, bisa dibilang sangat susah
memetakan kekuatan musim depan. Tim tradisional semacam Spartak Moskow
melakukan cuci gudang dan menjalani pertandingan pramusim yang cukup baik.
Rubin Kazan yang mendatangkan Gracia (Javi Gracia, pelatih
asal Spanyol – red) sedang kebanjiran
pemain baru berdarah Latin, plus mereka punya Maxime Lestienne (gelandang
asal Belgia – red) yang musim lalu
membobol gawang Akinfeev di UCL; ya, meskipun mereka sedang berusaha ‘membuang’
stok lama. Stanislav Kritsyuk musim depan akan sepenuhnya berada di bawah
mistar FC Krasnodar; Lalu ada Anzhi Makhachkala yang memperkuat skuad dengan
pemain eks-Kuban Krasnodar dan pinjaman lain.
Sementara FC Rostov baru mendapat tambahan
Azmoun –yang juga sedang bermasalah (Sardar Azmoun,
penyerang muda berbakat berusia 21 tahun asal Iran – red). Zenit sedang cuci gudang, dan belum menunjukkan intensi mendatangkan pemain.
Sementara CSKA? Baru dua pemain pinjaman dan sedang krisis penyerang.
Kalau siapa yang akan menjadi tim kuda hitam,
boleh jadi Rubin Kazan akan kembali masuk ke zona UCL, atau mungkin FC Krasnodar?
Selain Krasnodar, sulit rasanya berharap tim asal Selatan dan Kaukasia Utara
tampil mengejutkan seperti Rostov musim lalu mengingat sejarah kesulitan
finansial di tengah musim yang kerap terulang.
Q 8:
Untuk CSKA sendiri,
bagaimana peluangnya di Liga Champions musim 2016-17? Apakah setidaknya akan
berhasil lolos dari penyisihan grup, terlepas dari belum dibaginya grup. Lalu
sebagai fans, apakah puas dengan hanya berprestasi di liga lokal?
A 8:
Jawaban realistis? Tidak akan banyak berbicara
(lagi). Paling hebat lolos ke UEFA Europa League.
Tapi tentu berharap lebih; CSKA akan langsung
tampil di babak grup serta masuk pot 1 meskipun rangking UEFA-nya buruk. Sangat
berharap bertemu dengan lawan yang lebih sepadan, jangan lagi ada Manchester
City dan Bayern Munich di grup (dalam dua tahun terakhir
secara beruntun, CSKA berada satu grup dengan Man. City dan Bayern – red). Hahaha. Dan memang tidak akan bertemu
Bayern.
.
Sebagai fans yang terhitung baru, tentu tidak
puas melihat Santo Igor (Akinfeev) dkk jadi ‘bancakan’ tim Eropa Barat seperti
selama ini. selalu berharap CSKA bisa mengulangi kesuksesan saat memenangi
Piala UEFA tahun 2005, atau setidaknya ketika lolos ke babak 16 besar dan
bertemu Real Madrid di musim 2011/2012.
Kalo mau jujur, penampilan Rusia di Euro
kemarin sangat mirip dengan tipikal CSKA selama bermain di UCL. Bermain
defensif dan memanfaatkan serangan balik lewat sayap. Entah mengapa Leonid Slutsky
(pelatih CSKA – red) selalu memilih memainkan taktik ini di kancah Eropa. Berbeda jauh
dengan apa yang ia tampilkan di kompetisi lokal. Menarik dilihat, apakah
Slutsky masih akan bermain ultra defensif saat kontra Zenit yang kehilangan
cukup banyak pilarnya di Russian Super Cup esok. Jika iya, kemungkinan besar
CSKA akan tampil defensif lagi di UCL dan lagi lagi berada di dasar klasemen
grup.
Q 9:
Untuk pemain, siapa
kira-kira yang bisa menjadi pemain kejutan musim depan bagi CSKA?
A 9:
Alexandr Golovin. Pemain yang seumuran adek
saya (20 tahun – red), yang memiliki kecepatan tinggi serta permainan taktis. Pemain yang
bisa ditempatkan sebagai sayap kanan, kiri, maupun ditempatkan di belakang
striker utama.
Boleh jadi Golovin akan menempati pos Dzagoev
yang sedang dalam masa pemulihan hingga pekan ketiga Russian Football Premier League
(RFPL). Mengingat kembalinya Georgi Milanov dan dipinjamnya Alexei Ionov dari
Dinamo Moskow, sepertinya Golovin tidak akan menjadi pilihan utama di sisi
kiri; tidak menutup kemungkinan ia akan menjadi pelapis Zoran Tosic di kanan
yang memang berniat hengkang musim depan.
Meskipun memiliki kecepatan dan naluri
menerang yang baik, dalam beberapa pertandingan kematangan emosi Golovin justru
masih buruk. Ia masih belum begitu paham kapan harus mengumpan, terus membawa
bola, maupun melepaskan tendangan langsung.
Sangat berharap Golovin bisa bermain seperti Dzagoev di dua musim perdananya.
Q 10:
Terakhir, boleh dong dibagi sedikit biodatanya :)
A 10:
Nama saya Ruli Endepe AF, terlahir
sebagai seorang Aremania namun sudah menjauh sejak adanya skisme dan kemunculan
Cronus :)
Anak pertama dari pasangan pendidik yang
sekarang juga menjadi pengajar dan peneliti. Sehari-hari memberikan tutorial
mata kuliah di Departemen Ilmu Ekonomi FEUI, selain bekerja sebagai analis
energi di sebuah konsultan migas di Jakarta.
***
Demikian wawancara singkat
yang saya lakukan dengan pemilik akun @CSKAMoskwaIDN ini. Dari penuturan yang
dilakukan, terlihat bahwa pemilik akun ini memiliki wawasan yang luas tentang
kesebelasan yang didukungnya, dan yang pasti orisinil dan tidak sekadar
ikut-ikutan :)
Nantikan
wawancara-wawancara berikutnya, tentunya dengan pembahasan berbeda.