Photo from acmilan.com |
Belum
habis duka publik sepak bola karena meninggalnya Johan Cruyff tanggal 24 Maret
lalu, kabar duka datang dari Cesare Maldini. Legenda Milan dan sepak bola
Italia ini tutup usia pada hari minggu dini hari (3/4) waktu Italia pada usia
ke-84 tahun.
Jika
Cruyff dianggap sebagai sosok yang mentransformasi Barcelona dari
kesebelasan yang berada di bawah bayang-bayang Real Madrid menjadi kesebelasan
atraktif dan bergelimang gelar, maka bagi kesebelasan AC Milan, sosok Cesare Maldini
tidaklah kalah besarnya.
Maldini
lahir di Trieste, sebuah kota di sebelah timur laut Italia yang dekat dengan
perbatasan Kroasia dan Slovenia. Ia mengawali karir senior di
kesebelasan lokal Triestina pada tahun 1952. Milan yang melihat potensi besar
Maldini mendatangkannya dua tahun kemudian untuk memperkuat lini belakang.
Maldini datang untuk menyeimbangkan skuat Milan yang kala itu masih diperkuat
Gunnar Nordahl dan Niels Liedholm, dua nama dari trio maut Gre-No-Li asal
Swedia. Satu nama lagi yaitu Gunnar Gren sudah pindah ke Genoa.
Dengan
Nordahl di depan, Liedholm di tengah dan Maldini di belakang inilah Milan mulai
menemukan kembali kejayaan yang hilang. Setelah tiga dekade dilewati tanpa
gelar, baru pada tahun 1951 gelar kembali ke San Siro. Kedatangan Maldini tahun
1954 memberi tambahan kekuatan yang signifikan. Kepemimpinan dan kharisma
Maldini yang dilengkapi kecakapan teknikal memberi Milan empat gelar scudetto
pada tahun 1955, 1957, 1959 dan 1962. Sebuah era kesuksesan baru.
Prestasi
ini kemudian berlanjut ke ajang antarklub Eropa saat pelatih Nereo Rocco datang
pada tahun 1961. Di bawah asuhan pelatih yang disebut-sebut sebagai bapak filosofi
catenaccio ini, Maldini menjadi
kapten Milan pertama yang memenangi gelar Eropa. Meski era trio Gre-No-Li sudah
berakhir saat itu, namun Maldini mampu memimpin para penerus seperti Giovani
Trapattoni, Gianni Rivera dan Jose Altafini untuk menapaki kejayaan
kontinental. Dalam laga final yang berlangasung pada tahun 1963, Rossoneri
tanpa diduga berhasil mengalahkan Benfica dalam partai final yang berlangsung
di stadion Wembley, London.
Kesuksesan
ini tentu saja luar biasa. Benfica saat itu diperkuat sekelompok pemain brilian
yang dikenal sebagai Os Magicos
pimpinan sang legenda Eusebio. Kesebelasan berjuluk As Aguias di bawah asuhan
Bella Guttman tengah merajai Eropa dan mengincar trofi ketiga secara beruntun.
Kepercayaan diri mereka amat tinggi, maklum saja karena pada dua final
sebelumnya, mereka berhasil mengalahkan Barcelona dan Madrid. Siapalah Milan
kala itu. Namun kedigayaan sang unggulan berhasil dikunci rapat-rapat oleh
rantai catenaccio yang diusung
Maldini dan kawan-kawan di lapangan. Sebuah gol Eusebio berhasil dibalas
melalui dua gol Altafini. Sisa 20 menit pertandingan, Benfica bernafsu
menyamakan kedudukan, namun mereka menemui rantai kokoh yang dibentangkan
Maldini.
Selepas
mengakhiri karir bermain pada tahun 1967, Maldini menekuni dunia kepelatihan.
Banyak belajar dari Rocco, Maldini sempat menukangi Milan dengan sumbangsih
sebuah Piala Winners dan Piala Italia. Ia lalu ditunjuk menjadi asisten pelatih
Enzo Bearzot di timnas Italia yang memenangi Piala Dunia tahun 1982.
Kepercayaan sebagai pelatih kepala Italia akhirnya didapat pada ajang Piala
Dunia 1998, di mana Italia takluk dari tuan rumah Perancis lewat adu penalti
pada babak perempat final.
Dengan
empat scudetto dan sebuah Piala Eropa
(champions) semasa bermain, tak pelak
Maldini adalah pemain tersukses Milan pada era 50 hingga 60an. Maldini pula
yang kemudian menjelma sebagai bek tangguh pada era di mana taktik sepak bola
bertumpu pada penyerangan. Menariknya, Maldini di kubu Milan dan Rocco
merupakan rival berat dari Internazionale yang saat itu juga tengah berjaya di
bawah asuhan Helenio Herrera. Milan-Rocco dan Inter-Herrera bergantian
memenangi Seri A tahun 60an. Inter bahkan memenangi dua Piala Eropa secara
beruntun tahun 1964 dan 1965, dan Milan memenangi gelar kedua tahun 1969.
Berawal dari kesuksesan duo Milan pula, timnas Italia dengan bertumpu pada
pemain Milan-Inter berhasil memenangi Piala Eropa tahun 1968 dan melaju hingga
final Piala Dunia 1970.
Bagi
Milan, karir bermain Maldini amatlah berpengaruh dalam meletakkan fondasi
kesuksesan. Gelar demi gelar domestik yang didapat Milan menjadikan nama
kesebelasan ini mahsyur di Italia bersama raksasa lain seperti Juventus,
Internazionale dan Torino. Sementara gelar Eropa yang didapat Milan menjadi
gelar pertama yang didapat kesebelasan asal Italia. Kesuksesan Milan hingga
kemudian menjadi salah satu pengumpul gelar Eropa terbanyak jelas tidak lepas
dari peran Maldini sebagai pionir yang memberi gelar perdana.
Pria
yang akrab disapa Cesarino ini pula yang memulai tradisi Milan sebagai rumah
bagi bek-bek berkualitas dunia. Setelah dirinya, Milan menemukan Roberto
Rosato, Fulvio Collovati, dan Franco Baresi. Hal ini kemudian berlanjut pada Paolo,
sang anak yang mewarisi bakatnya. Ciri permainan para legenda ini pun memiliki
kemiripan, yaitu keras namun elegan, berteknik tinggi, cerdik dan karismatik.
Cesare adalah sosok yang memulainya.
Sosok
Paolo Maldini sebagai La Bandiera Milan memang kelak lebih populer ketimbang
sang ayah. Karir Paolo lebih panjang dan torehan gelarnya juga lebih banyak,
termasuk karir di timnas di mana Paolo bermain di empat Piala Dunia berbanding
satu milik Cesare. Sepanjang karir profesionalnya yang hanya di Milan, Paolo
telah menyumbang 26 trofi bergengsi bagi Rossoneri, paling utama adalah tujuh
gelar Seri A, dan lima Liga Champions. Jika digabungkan, dua Maldini berbeda
generasi ini telah menyumbang 32 trofi penting bagi Milan. Sumbangan dinasti
Maldini untuk Milan masih mungkin bertambah karena dua anak Paolo, yaitu
Christian dan Daniel kini tengah meniti karir bersama kesebelasan junior Milan.
Dan harus diakui, dinasti Maldini yang bersinonim dengan kejayaan Milan dan
sepak bola Italia berawal dari Cesare sebagai pionir.
Selamat
jalan, legenda!
Situs Taruhan Ayam Indonesia yang populer di AgenS128, yang bisa anda mainkan disini dengan nyaman dan aman.
ReplyDeleteDengan minimal deposit hanya Rp 50.000 saja sudah bisa mainkan semua permainan yang ada di dalamnya.
Bonus Cashback Rollingan bisa anda dapatkan setiap minggu di hari selasa
Cara perhitungan Bonus Cashback, dihitung dari win/lose dati hari senin sampai minggu per periode, dan dibagikan setiap hari Selasa
BONUS BESAR KLIK DISINI
AGEN SBOBET
JUDI BOLA ONLINE
SABUNG AYAM S128
SABUNG AYAM SV388
AGEN SBOBET, MAXBET
PROMO BONUS SABUNG AYAM
FREECHIPS SABUNG AYAM
JUDI TARUHAN SABUNG AYAM
BANDAR BOLA TERPERCAYA
AGEN SITUS TARUHAN BOLA
AGEN SBOBET
SITUS JUDI TARUHAN TERPERCAYA 2019
TANGKASNET
JUDI CASINO ONLINE
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami di:
WEBSITE : https://www.linktr.ee/s128agen
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
WA : 0852-2255-5128 .
Terima kasih .. Salam Agens128 :)
Dapatkan Permainan Sportsbook Terbesar dan Terlengkap Bersama Winning303..
ReplyDeleteSBOSports - iSports - CSports - OSports
Dapatkan pertandingan paling update di dalamnya...
Dengan 1 User ID, Sudah Dapat Bermain 6 Jenis Games Sekaligus :
1. Sportbooks
2. Live Casino
3. Slot Online
4. Lottery/Togel
5. Poker Online
6. Sabung Ayam
Hubungi Kami di :
Customer Service 24 Jam
WA: +6287785425244
Mau Bonus berlimpah untuk permainan Slot dan poker??/
ReplyDeleteyukz bergabung dengan kami Winning303 agent betting online dengan promo yang banyak dan berlimpah
Dapatkan Langsung
Bonus New Member Slot 15%
Bonus New Member Poker 10%
Bonus New Member Sportsbook & Live Casino 20%
Bonus Deposit 10% Setiap Hari
Bonus Deposit Poker Setiap Hari
Bonus Cashback 5-10%
Bonus 100% 7x Win Streak Sabung Ayam
Diskon Togel Hingga 65%
Bonus Rollingan Slot 1%
Bonus Rollingan Poker dan Live Casino 0.5%
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :
- WA : +6287785425244