Pages

Friday, September 14, 2012

Anton (not) the new Roman

Not ordinary Sugar Daddy
 
 
Penyerbuan Tariq Ibn Zayid tahun 711 Masehi mengawali invasi bangsa Arab ke Eropa melalui Spanyol. Pasukan pimpinan Tariq kemudian berhasil menguasai wilayah selatan Spanyol yang saat itu dipimpin oleh seorang bangsawan bernama Roderic. Atas keberhasilannya, Tariq Ibn Zayid lalu menamai bukit besar disana dengan namanya, Jabal Tariq, atau Bukit Tariq. Bangsa barat kemudian melafalkannya dengan Gibraltar.

 
Berabad-abad kemudian, Gibraltar kemudian menjadi wilayah strategis yang diperebutkan Spanyol dan Inggris. Sebagai wilayah yang membatasi benua Eropa dengan Afrika, wilayah ini jelas potensial. Inggris, seperti biasa, menunjukkan bahwa mereka adalah bangsa penakluk dengan wilayah kolonial terbesar di dunia lalu mengambil Gibraltar sebagai bagian dari jajahan mereka.

 
Apa hubungannya Gibraltar dengan sepak bola? Nanti dulu, kita akan kesana sebentar lagi. Gibraltar, seperti halnya Cayman Island, Mauritius, Seychelles, Isle of Man, British Virgin Island dan lain-lain dalam dunia ekonomi adalah sebuah yurisdiksi menguntungkan yang dapat mereka manfaatkan. Wilayah ini dinamakan surga pajak, atau dikenal dengan istilah tax haven. Yurisdiksi semacam ini memungkinkan para pemilik modal dari seluruh dunia untuk membuat anak perusahaan yang berdomisili di wilayah semacam Gibraltar ini, lalu menggunakannya sebagai perusahaan perantara sebagai upaya untuk menghindari pajak yang tinggi.

 
Gibraltar turut menarik minat sebuah perusahaan bernama Thames Sports Investment (TSI). Melalui perusahan milik keluarga Zingarevich, multi miliuner Rusia ini, klub EPL Reading FC dibeli dari pemilik lamanya, Sir John Madjeski. Anton, anak dari Boris Zingarevich pemilik TSI, kini menjadi Presiden klub berjuluk The Royals tersebut. Dengan modal 25 juta pound untuk mengakuisisi Reading, bertambahlah daftar “Sugar Daddy” di kancah sepak bola Eropa.

 
Anton Zingarevich bukanlah orang yang asing dengan negeri Ratu Elizabeth. Di usia 16 tahun, dia bersekolah di Bearwood College, tempat dimana ia suka menghabiskan waktu menonton Reading FC bertanding di Elm Stadium, kandang lama Reading. Keterikatannya dengan klub ini sejak usia muda memang menjadi salah satu pengaruh keputusannya membeli 51% saham Reading. Memiliki klub sebenarnya bukanlah kenginan baru Zingarevich. Pada tahun 2004, Zingarevich sebenarnya dikait-kaitkan dengan Everton, yang saat itu membutuhkan suntikan dana, salah satunya agar calon bintang mereka, Wayne Rooney mampu mereka pertahankan. Namun batalnya negosiasi membuat Bill Kenwright, presiden Everton terpaksa menjual Rooney ke Manchester United. “Sayang sekali dia tidak jadi membeli klub ini, Zingarevich adalah seseorang yang memiliki passion pada dunia sepak bola, pengetahuan sepak bolanya seperti ensiklopedia.” Begitu komentar Kenwright mengenai sosok yang juga mampu bermain sepak bola dengan cukup baik ini.

 
Diluar kehidupan sepak bola dan bisnisnya, Anton sering menjadi magnet kerumunan wartawan. Bisa jadi dia tidak terlalu menyadari karena yang menjadi magnet tersebut boleh jadi Yekaterina Demankova, sosok yang selalu berada di sisinya. Super model keturunan Belarusia yang dikenal dengan nama Katsia ini adalah wanita yang dia temui dari hobi selancarnya di dunia maya. Dari perkenalan yang terjadi di tahun 2008, setahun kemudian mereka memutuskan untuk menikah.

 
Musim lalu, klub yang berdiri pada tahun 1871 ini sempat terseok-seok di kompetisi Champions Division. Namun kedatangan Zingarevich memberi dampak signifikan, terutama keberhasilan mereka memperpanjang kontrak Jimmy Kebe dan mendatangkan bomber Jason Roberts. Mereka lantas memenangi 15 laga dari 17 partai terakhir mereka, yang membuat mereka menempati posisi teratas klasemen Championship Division musim 2011/2012.

 
Pelatih Brian McDermott dipertahankan. Zingarevich beranggapan bahwa McDermott memiliki visi untuk membangun tim secara jangka panjang. Tidak salah memang, karena McDermott memang mengawali karir di Reading sebagai kepala tim pencari bakat sejak tahun 2000, pengalaman yang membuatnya sempat melihat bakat besar Eden Hazard saat usia sang gelandang masih 16 tahun. Dengan pola 4-4-2 andalannya, McDermott meraih penghargaan manajer terbaik divisi Championship musim lalu. pemain-pemian seperti Jobi McAnuff, Jimmy Kebe dan Jason Roberts adalah kunci keberhasilan mereka menjuarai kompetisi kasta kedua Inggris itu.

 
Zingarevich lebih jauh menegaskan bahwa dia bukanlah Roman Abramovich baru. Jika Abramovich langsung mengubah wajah Chelski dengan membeli pemain-pemain bintang berharga mahal dan sering memecat pelatih yang dianggapnya gagal, tidak dengan Zingarevich. Sadar bahwa Reading bukanlah klub yang sudah mapan bertarung di level kompetisi tertinggi, Zingarevich, yang berasal dari kota St. Petersburg ini ingin membangun Reading secara perlahan tapi pasti. “Dalam 5 tahun, target kami adalah tetap bertahan di EPL, kemudian dalam 10 tahun mampu berada di zona eropa.” Demikianlah visi jangka panjangnya.

 
Di awal kepemilikannya ini, Zingarevich hanya menghabiskan dana 5 juta pound untuk membeli striker kompatriot Rusianya, Pavel Pogrebnyak. Zingarevich bahkan turun langsung menemui sang striker guna meyakinkannya bermain di Berkshire. Diluar itu, skuad Reading diisi mayoritas pemain yang membawa mereka promosi ke EPL musim lalu. Sayangnya, mereka gagal membawa pulang Gylfi Sigurdsson, gelandang serang andal yang sempat bersama mereka pada tahun 2009. Pergerakan yang jauh dari agresif ini memperkuat anggapan bahwa Reading adalah tim yang memang menjalankan sepak bola dengan bijak.

 
Zingarevich akan memperbaiki fasilitas latihan dan akademi The Royals, termasuk menjalin kerjasama dengan klub-klub Asia dan Amerika Utara. “Kami ingin pemain-pemain berbakat di seluruh dunia bermain untuk tim ini. Kami ingin mengumpulkan mereka untuk kemudian kami jadikan fondasi tim kami di masa depan.”

 
Menarik menunggu kiprah tim ini dalam lima tahun kedepan ditangan “sugar daddy” yang juga terlihat visioner dan tidak meledak-ledak ini.

 
(Tulisan ini dimuat di www.footballfandom.net | follow @footballfandom1)

No comments:

Post a Comment