Seiring
berakhirnya Piala Eropa 2016, saya teringat momen yang sama pada tahun 2012,
akan saya kenang dengan istimewa. Saya ingin menuliskan sebuah catatan
sederhana yang menandai persinggahan saya yang sempat begitu intens dengan
dunia sepak bola. Saat masih terpikir soal ini, salah seorang penulis sepak bola yang
lebih senior, Zen RS juga baru saja menuliskan catatan tentang kiprahnya selama 12 tahun menulis sepak bola di akun
Facebook-nya (yang kemudian dituangkan sebagai editorial di web Pandit Football).
Pada
tahun 2012 itulah kali pertama saya mulai berusaha menulis sepak bola. Tujuan saya menulis awalnya adalah untuk mencari teman baru. Tepatnya, teman yang bisa diajak berbicara tidak sekadar skor pertandingan dan siapa pencetak gol dalam pertandingan sepak bola. Namun pada perkembangannya, saya juga menulis untuk berbagi informasi, tentunya informasi berbasis data, fakta atau pengalaman menjalani langsung. Dalam menuangkannya, saya juga terus belajar memperhatikan kaidah tata bahasa yang benar.
Sebetulnya
sebelum Piala Eropa 2012 pun saya sudah mulai senang menulis sepak bola. Mundur
agak jauh, saya pernah menulis beberapa coretan sepak bola saat masih duduk di bangku SMA,
tepatnya tahun 1998. Kegiatan ini saya lakukan sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan saya
karena gagal menjadi pesepak bola profesional (FYI, selepas lulus SMP saya
sempat meminta didaftarkan ke Diklat Ragunan, dan tentu saja ditolak mentah-mentah oleh orang tua). Tulisan pertama saya saat itu adalah tentang Christian Vieri, pemain yang dulu saya idolakan sebelum Andriy
Shevchenko. Saya menulisnya dengan tulisan tangan di buku diary. :)
Tapi
memang tahun 2012 itulah keinginan untuk menulis sepak bola timbul kembali,
seiring semakin banyaknya ide-ide dan berbagai kegelisahan yang sulit tersampaikan
di dunia nyata. Saya lalu membuat
blog ini, yang tentunya menjadi milestone pertama saya di dunia
penulisan sepak bola (yha!). Blog yang dulunya sering berganti nama sebelum
saya mantap meminjam istilah The Classic Number 10 untuk menjadi judul blog
ini.
Mengetahui
kebiasaan saya dalam ngeblog sepak bola, Hilda, seorang teman baik di kantor
lama, memberitahu saya untuk mem-follow akun Twitter dari seorang
penulis sepak bola bernama Pangeran Siahaan. Ini merupakan langkah awal. Dari tulisan-tulisan Pangeran, saya kemudian mengetahui penulis lain seperti Andibachtiar Yusuf di
blognya yang berjulul Larger Than Life yang begitu naratif dan mengalir, lalu
ada tulisan yang begitu enak dibaca dan kaya data dari Hedi Novianto di blognya
berjudul Sekadar Blog, selanjutnya, beberapa catatan sepak bola Mas Zen yang begitu
sastrawi dan bernas di blog Pejalan Jauh. Empat penulis inilah yang begitu
menginspirasi saya pada awal-awal bergelut di dunia penulisan sepak bola.
Ternyata
dari situlah awal terbukanya kesempatan yang lebih luas. Saya lalu menghubungi
Pangeran dan mengirimkan tulisan saya tentang sepak bola Indonesia ke blognya
yang berjudul Indonesian Football Diary.
Saya
beruntung karena penulis yang juga penggemar kesebelasan Manchester United, FC Sankt Pauli dan PSMS Medan ini berbaik
hati dan memuat tulisan saya, dan bahkan mengundang saya untuk mengisi proyek podcast
perdananya (cmiiw) di Indonesian Football Diary untuk berbicara soal sepak bola Indonesia saat
konflik ISL-IPL sedang hangat-hangatnya. Tentu saja sebuah apresiasi yang
betul-betul meningkatkan moral seorang penulis pemula, dan saya amat berterima kasih kepadanya. Ini menandai milestone saya
selanjutnya.
Dengan
semangat yang masih menggebu-gebu, saya makin rajin mengisi blog pribadi,
membagikan tautannya di akun Twitter kepada beberapa teman yang
rajin membaca tulisan sepak bola seperti Saleh, penggemar Manchester United dan
timnas Inggris yang juga ikut dalam podcast Indonesian Football Diary, Anton
Congkreng si Juventino jenaka yang punya hobi kekinian yaitu lari dari
kenyataan 42k, dan Toni Hadi yang begitu passionate dengan Manchester
United, dunia perpajakan dan cewek-cewek kantoran yang hobi lembur, serta Dodin Anshorudin yang makin hari
makin menawan di Menawan FC, juga beberapa kawan di kantor lama. Oh iya, saya juga berterimakasih kepada Mas Wolga dari Gilasepakbola yang berbaik hati me-Retweet tulisan-tulisan saya dan sering mengajak diskusi via Twitter. Berkat dorongan dari mereka pula, saya mulai
pede mengirimkan tulisan-tulisan ke media yang lebih besar. Blog di media
Beritasatu dan media Kompasiana saat itu menjadi wadah dalam menulis.
Lalu
kemudian datanglah ajang Piala Eropa 2012. Saya berusaha mengikuti dengan
menuliskan catatan-catatan pertandingan, masih yang ala kadarnya. Namun dari
coret-coretan ala kadarnya itu, siapa sangka terbuka kembali berbagai 'pintu'.
'Teman sepak bola' saya pun semakin bertambah, hingga saya kemudian mengenal mereka yang berada di luar Jakarta. Dalam momentum baik itu, Pangeran kembali merekomendasikan saya untuk menjadi penulis di proyek baru bernama Bolatotal. Gunther Tampubolon, pemilik Bolatotal saat itu kemudian meminta saya untuk mengirimkan contoh tulisan yang temanya adalah pengaruh kedatangan Robin Van Persie dari Arsenal ke Manchester United. Waduh, saya memang dikelilingi pendukung Manchester United :)
'Teman sepak bola' saya pun semakin bertambah, hingga saya kemudian mengenal mereka yang berada di luar Jakarta. Dalam momentum baik itu, Pangeran kembali merekomendasikan saya untuk menjadi penulis di proyek baru bernama Bolatotal. Gunther Tampubolon, pemilik Bolatotal saat itu kemudian meminta saya untuk mengirimkan contoh tulisan yang temanya adalah pengaruh kedatangan Robin Van Persie dari Arsenal ke Manchester United. Waduh, saya memang dikelilingi pendukung Manchester United :)
Selanjutnya,
di Bolatotal saya diminta untuk menulis topik yang spesifik tentang industri sepak bola.
Kegemaran menulis tentang industri ini berawal ketika saya sering membaca
tulisan dari blogger ternama asal Inggris, Swiss Ramble, dan juga setelah
membaca buku Soccernomics karya Simon Kuper dan Stefan Szymanski.
Dari
Bolatotal jugalah saya kemudian kenal dengan para penulis-penulis ciamik lain dalam 'formasi awal' seperti Marini Saragih, penulis wanita yang kekayaan
literasinya amat mencengangkan, juga cara bertuturnya yang begitu puitis. Lalu ada Ekky Rezky, penggemar cewek-cewek Jepang dan Korea yang begitu rajin mengikuti
begitu banyak kompetisi sepak bola, dari Bundesliga, Seri A, hingga J-League dan Chinese Super League. Selanjutnya ada Mahir Pradana, seorang novelis yang kini bekerja sebagai dosen, yang begitu fasih
berbicara sepak bola Spanyol. Kemudian ada Angga Wirastomo, seorang pecinta kuliner olahraga rugby yang begitu ahli dalam urusan
produk olahraga. Tidak lupa, ada Ranaditya, seorang Gooner realis (?) pecinta manga yang analisanya begitu cerdas tepat sasaran, Eddward Samadyo
Kennedy "Panjul" yang begitu filosofis, dan juga Andica Haradi yang begitu menggebu-gebu jika membicarakan timnas Indonesia.
Selain nama-nama tadi, banyak pula penulis-penulis lain yang kemudian turut meramaikan dan mewarnai Bolatotal dengan karya-karya yang begitu liar dan nyaman dengan gaya tulisan masing-masing. Membebaskan pikiran layaknya kebebasan seorang Juan Roman Riquelme dalam berekspresi di lapangan. Maaf jika ada yang terlewat dan terlupa, tapi pastinya tidak mengurangi rasa hormat. Di Bolatotal juga saya sempat beberapa kali diundang mengisi program podcast yang diarahkan oleh Mas Dovid yang baik. Sesuatu yang sebelumnya sangat tak terbayangkan.
Selain nama-nama tadi, banyak pula penulis-penulis lain yang kemudian turut meramaikan dan mewarnai Bolatotal dengan karya-karya yang begitu liar dan nyaman dengan gaya tulisan masing-masing. Membebaskan pikiran layaknya kebebasan seorang Juan Roman Riquelme dalam berekspresi di lapangan. Maaf jika ada yang terlewat dan terlupa, tapi pastinya tidak mengurangi rasa hormat. Di Bolatotal juga saya sempat beberapa kali diundang mengisi program podcast yang diarahkan oleh Mas Dovid yang baik. Sesuatu yang sebelumnya sangat tak terbayangkan.
Selain
di Bolatotal, saya juga amat tersanjung ketika menerima ajakan dari anak-anak prodigy dari kota Yogyakarta untuk membentuk Football Fandom. Media Twitter pula yang menjadi penghubung kami hingga saling membaca tulisan masing-masing yang berujung ajakan untuk berkolaborasi. Bersama 'generasi awal' Sirajudin Hasbi, pribadi yang aktif, asertif dan dinamis yang begitu berdedikasi
dengan sepak bola nasional, juga calon ketua PSSI di masa mendatang. Lalu ada Yoga Cholandha, sang penyuka film, musik, dan makanan enak yang referensi sepak bolanya begitu kaya, tercermin dari tulisan-tulisannya yang begitu brilian. Juga ada Arsyad Muhammad Fajri “Aad”, seorang insinyur yang khatam sepak bola Jerman sampai ke
divisi-divisi bawahnya, kemudian ada Gayuh Adityo dan Galih Satrio, duo ilustrator,
arsitek, desainer, kolektor jersey, sekaligus “guru” dalam urusan percintaan hehehe.
Bersama mereka, saya kemudian aktif meramu dan mengisi blog Fandom, juga ikut mengisi e-magazine Fandom yang proses penerbitannya tergantung niat dari para penyusun :), termasuk kemudian mengenal beberapa penulis muda berbahaya lain di lingkaran Fandom. Saya sempat mendatangi markas Fandom di Jogja bersama Anton, dan berterimakasih sekali atas keramahan dan kebaikan hati mereka, terutama kepada Hasbi, Yoga dan Lukman yang bersedia saya tumpangi rumahnya untuk bermalam. Perjalanan kami pun mengalami peningkatan setelah mengikat kontrak dengan media besar Yahoo untuk menjadi kontributor di blog olahraga. Kami mendapatkan kesempatan ini melalui seorang editornya yaitu Arya Perdhana, yang juga teman dari Aad.
Bersama mereka, saya kemudian aktif meramu dan mengisi blog Fandom, juga ikut mengisi e-magazine Fandom yang proses penerbitannya tergantung niat dari para penyusun :), termasuk kemudian mengenal beberapa penulis muda berbahaya lain di lingkaran Fandom. Saya sempat mendatangi markas Fandom di Jogja bersama Anton, dan berterimakasih sekali atas keramahan dan kebaikan hati mereka, terutama kepada Hasbi, Yoga dan Lukman yang bersedia saya tumpangi rumahnya untuk bermalam. Perjalanan kami pun mengalami peningkatan setelah mengikat kontrak dengan media besar Yahoo untuk menjadi kontributor di blog olahraga. Kami mendapatkan kesempatan ini melalui seorang editornya yaitu Arya Perdhana, yang juga teman dari Aad.
Inilah
yang kemudian menjadi milestone selanjutnya.
Dengan
kontrak-kontrak yang buat ukuran saya begitu besar ini (bukan semata nilainya,
tapi apresiasi dan kepercayaannya), saya makin tergerak untuk membaca bermacam
tulisan bertema sepak bola dan juga buku-buku sepak bola. Selain Soccernomics,
saya juga kemudian membeli 'buku-buku bacaan wajib penulis sepak bola' seperti Inverting The Pyramid dan Behind
The Curtain karya Jonathan Wilson, dan Memahami Dunia Lewat Sepak Bola karya
Franklin Foer. Selain itu, saya juga senang membaca trilogi catatan sepak bola
karya Sindhunata. Untuk media daring, sampai sekarang saya masih suka membaca situs These Football Times, Futbolgrad, FC Business, dan sebagainya.
Sembari bekerja kantoran, dunia
tulis-menulis sepak bola saya terus geluti dengan intens sepanjang tahun 2013 hingga akhir
tahun 2014, dengan begitu banyak suka dan duka. Begadang dan menghabiskan bercangkir-cangkir kopi. Juga beberapa hal menyebalkan terkait komitmen yang tidak ditepati. Saya coba telan semuanya, baik yang konstruktif hingga yang destruktif
sekali pun, ataupun yang menghibur seperti saat membaca kolom komentar.
Menulis bukan hanya mengajari saya untuk lebih telaten membaca, menganalisa data dan mengecek fakta, tetapi juga untuk menarik kesimpulan untuk selanjutnya menuangkan dalam bentuk bangunan tulisan yang terangkai cantik dan berisi dalam satu kesatuan. Menulis sepak bola juga memperhatikan atribusi, menakar 'bumbu-bumbu penyedap', 'menjahit' paragraf demi paragraf dengan sistematis serta membangun opini yang tajam. Bahkan sampai ke persoalan menemukan punchline dan menentukan judul tulisan. Dan terlepas dari kepuasan batin yang didapat dari pergumulan-pergumulan melelahkan tadi, menulis juga mengajari saya untuk menerima kritik, dari yang sehalus gulali hingga yang sepedas cabe setan.
Tahun 2014, milestone kembali saya capai. Saya diajak menulis buku sepak bola bersama Mahir, Aad, Ekky, Angga dan Galih. Kami mengikat kontrak dengan dua penerbit, yaitu Gagas Media dengan Resita Febriarti sebagai editor dan Salaris Publisher dengan Arifun Natik sebagai editor dalam rangka menyambut Piala Dunia 2014. Tidak peduli seberapa hasil penjualannya, tetap saja pengalaman ini begitu bernilai. Apalagi saat mempromosikan buku, saya dan Aad sempat diundang untuk melakukan siaran di Stasiun Radio RRI dipandu Si Mas penyiar kocak dan ramah yang, mohon maaf, saya lupa namanya. :)
Menulis bukan hanya mengajari saya untuk lebih telaten membaca, menganalisa data dan mengecek fakta, tetapi juga untuk menarik kesimpulan untuk selanjutnya menuangkan dalam bentuk bangunan tulisan yang terangkai cantik dan berisi dalam satu kesatuan. Menulis sepak bola juga memperhatikan atribusi, menakar 'bumbu-bumbu penyedap', 'menjahit' paragraf demi paragraf dengan sistematis serta membangun opini yang tajam. Bahkan sampai ke persoalan menemukan punchline dan menentukan judul tulisan. Dan terlepas dari kepuasan batin yang didapat dari pergumulan-pergumulan melelahkan tadi, menulis juga mengajari saya untuk menerima kritik, dari yang sehalus gulali hingga yang sepedas cabe setan.
Tahun 2014, milestone kembali saya capai. Saya diajak menulis buku sepak bola bersama Mahir, Aad, Ekky, Angga dan Galih. Kami mengikat kontrak dengan dua penerbit, yaitu Gagas Media dengan Resita Febriarti sebagai editor dan Salaris Publisher dengan Arifun Natik sebagai editor dalam rangka menyambut Piala Dunia 2014. Tidak peduli seberapa hasil penjualannya, tetap saja pengalaman ini begitu bernilai. Apalagi saat mempromosikan buku, saya dan Aad sempat diundang untuk melakukan siaran di Stasiun Radio RRI dipandu Si Mas penyiar kocak dan ramah yang, mohon maaf, saya lupa namanya. :)
Di
luar itu semua, saya juga beruntung bisa berinteraksi baik langsung maupun virtual
dengan para penulis ciamik dan penggiat sepak bola berpengaruh lainnya yang jumlahnya cukup banyak, dan tanpa mengurangi rasa hormat, akan terlalu panjang jika disebutkan satu persatu. Mungkin bisa saya ceritakan lebih detil tentang mereka dalam kesempatan lain.
Sepak
bola memang membawa saya ke mana-mana, dari lapangan becek dekat rumah, studio radio, hingga stadion megah. Melalui orang-orang yang saya kenal tadi, saya diperlihatkan, baik langsung maupun tidak langsung, berbagai realita
menarik yang bersinggungan dengan dunia si kulit bundar, termasuk sisi lain (dan sisi gelap) persepak bolaan nasional. Pengalaman yang betul-betul unik.
Bagi
orang-orang yang saya sebut namanya di atas (dan juga yang mungkin saya lupa
sebut tapi tetap memiliki kontribusi luar biasa di dunia sepak bola), membicarakan sepak
bola tidak berhenti saat wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan,
namun sepak bola bisa dibedah dari sudut pandang mana pun. Sepak bola bukan sekadar berapa skor dan siapa pencetak gol, tidak pula sebatas saling mencela klub rival. Sepak bola pun berhubungan erat dengan segala cabang
ilmu pengetahuan, dunia pendidikan hingga dunia hiburan, bahkan menyentuh
kearifan lokal seperti klenik. Sepak
bola juga memiliki nilai yang amat universal yang tentunya bersinggungan nyaris
dengan seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari.
Orang-orang seperti inilah yang memang saya cari dari dulu. Dari perkenalan-perkenalan maya ini, sebagian berlanjut menjadi teman hingga sekarang di dunia nyata. Dan ngobrolnya udah gak mesti soal sepak bola.
Orang-orang seperti inilah yang memang saya cari dari dulu. Dari perkenalan-perkenalan maya ini, sebagian berlanjut menjadi teman hingga sekarang di dunia nyata. Dan ngobrolnya udah gak mesti soal sepak bola.
Pada
pergelaran Piala Eropa tahun 2016 ini, saya malah tidak pernah menulis sekali
pun. Rasanya sudah terlalu banyak kesibukan kantor dan rumah yang begitu
menyita waktu. Dan rasanya tanpa saya sadari, ada prioritas yang mulai
bergeser. Selepas menulis buku pada tahun 2014, kegiatan menulis sepak bola saya sudah jauh
berkurang. Bolatotal sedang hiatus (?), Yahoo Indonesia sudah tidak ada, dan saya sudah tidak aktif lagi di Fandom. Meski demikian, saya masih sesekali mengirim tulisan ke Fandom yang kini sudah diisi 'generasi baru' yang semakin menjanjikan, Pandit Football yang terus berkibar di bawah arahan Mas Zen
atau Four Four Two Indonesia, yang semakin menarik sejak bergabungnya Ekky. Saya senang dan bangga bukan main karena sempat
(dan mudah-mudahan masih akan) menjadi bagian dari kalian, bagian dari berkembangnya literasi sepak bola Indonesia, yang mudah-mudahan semakin hari terus produktif menghasilkan karya-karya berkualitas, syukur-syukur bermanfaat bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Yah, walaupun tidak pernah ada bukti bahwa sebuah negara yang penulis sepak bolanya banyak akan lebih besar peluangnya dalam memenangi Piala Dunia. :)
Tentunya,
saya masih menyimpan keinginan untuk terus menulis, karena memang seperti yang sudah saya bilang, tujuan utama saya dalam menulis adalah berbagi informasi dan menambah teman. Dengan menulis, buah pikiran ini juga akan tertuang menandai sebuah zaman, yang mungkin saja dapat dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya.
Menulis sepak bola buat saya bukanlah untuk 'mengepulkan dapur' dan membayar tagihan-tagihan, walaupun harus diakui, rezeki yang mengalir hasil menulis memang cukup membantu menyambung hidup. Betul sekali kata orang, bahwa dibayar dari mengerjakan hobi adalah salah satu perasaan terbaik yang pernah ada. Namun untuk jadi pegangan hidup ya tidak juga, karena saya memilih berjuang di bidang lain saja. Biarkan sepak bola tetap di tempatnya, yaitu sebagai hobi dan hiburan. Sebagai teman menghabiskan akhir pekan.
Akhirnya, saya akan mencoba terus merawat blog ini jika memang belum terbuka kesempatan menulis lagi di media yang lebih besar. Toh dari blog inilah berawalnya segala hal yang saya tulis di atas.
PS: Mohon maaf saya tidak memberi link dari nama-nama orang, blog atau website yang saya jadikan rujukan. Karena itulah ada yang namanya mbah Google :)
Menulis sepak bola buat saya bukanlah untuk 'mengepulkan dapur' dan membayar tagihan-tagihan, walaupun harus diakui, rezeki yang mengalir hasil menulis memang cukup membantu menyambung hidup. Betul sekali kata orang, bahwa dibayar dari mengerjakan hobi adalah salah satu perasaan terbaik yang pernah ada. Namun untuk jadi pegangan hidup ya tidak juga, karena saya memilih berjuang di bidang lain saja. Biarkan sepak bola tetap di tempatnya, yaitu sebagai hobi dan hiburan. Sebagai teman menghabiskan akhir pekan.
Akhirnya, saya akan mencoba terus merawat blog ini jika memang belum terbuka kesempatan menulis lagi di media yang lebih besar. Toh dari blog inilah berawalnya segala hal yang saya tulis di atas.
PS: Mohon maaf saya tidak memberi link dari nama-nama orang, blog atau website yang saya jadikan rujukan. Karena itulah ada yang namanya mbah Google :)
Situs Taruhan Ayam Indonesia yang populer di AgenS128, yang bisa anda mainkan disini dengan nyaman dan aman.
ReplyDeleteDengan minimal deposit hanya Rp 50.000 saja sudah bisa mainkan semua permainan yang ada di dalamnya.
Bonus Cashback Rollingan bisa anda dapatkan setiap minggu di hari selasa
Cara perhitungan Bonus Cashback, dihitung dari win/lose dati hari senin sampai minggu per periode, dan dibagikan setiap hari Selasa
BONUS BESAR KLIK DISINI
AGEN SBOBET
JUDI BOLA ONLINE
SABUNG AYAM S128
SABUNG AYAM SV388
AGEN SBOBET, MAXBET
PROMO BONUS SABUNG AYAM
FREECHIPS SABUNG AYAM
JUDI TARUHAN SABUNG AYAM
BANDAR BOLA TERPERCAYA
AGEN SITUS TARUHAN BOLA
AGEN SBOBET
SITUS JUDI TARUHAN TERPERCAYA 2019
TANGKASNET
JUDI CASINO ONLINE
Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami di:
WEBSITE : https://www.linktr.ee/s128agen
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
WA : 0852-2255-5128 .
Terima kasih .. Salam Agens128 :)
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyDeleteKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com