Photo: Personal |
Dalam mendukung klub favorit, saya bukanlah orang yang militan. Saya memilih untuk membela tim dalam diam. Saya juga memilih untuk tidak bergabung dengan perkumpulan fans club karena alasan yang tidak akan saya share di tulisan ini.
Ada hal baru yang terjadi tahun lalu, yaitu mulainya saya ikut-ikutan mengoleksi jersey. Tidak perlu saya sebutkan apakah jersey original atau jersey KW, karena memang tulisan ini tidak bertujuan mendebatkan soal itu. Kegiatan mengoleksi jersey tentu saja semakin mengikat diri kita kepada 'perusahaan' bernama klub sepak bola. Klub-klub sepak bola memang dengan cerdik memanfaatkan fanatisme pendukung untuk terus menjual merchandising, yang tentunya akan dibeli oleh para fans tersebut berapapun harganya. Alasan kecintaan buta pada klub telah benar-benar membutakan.
Sikap tidak militan pada klub favorit itu ternyata terbawa dalam cara mengoleksi jersey. Dalam mengoleksi 'kain laknat', saya tidak terfokus mengoleksi jersey klub favorit, melainkan lebih tertarik mengoleksi jersey yang relatif jarang dikoleksi orang.
Tanpa bermaksud menjadi hipster atau eksklusif, entah mengapa ada kepuasan tersendiri saat memiliki jersey klub seperti St. Pauli atau Spartak Moscow. Seperti ada kemenangan kecil saat berpapasan dengan seseorang yang memakai jersey klub mainstream, dan orang itu seperti mengernyitkan dahi menerka-nerka jersey apa yang saya sedang pakai.
Maka perasaan saya bercampur aduk antara senang dan sebal ketika terjadi diskon besar-besaran akhir tahun lalu terhadap jersey buatan sebuah brand besar. Jersey yang agak langka di Indonesia seperti Wolfsburg, Benfica, Bayer Leverkusen, Olympique Marseille, hingga tim-tim nasional seperti Ukraina, Rusia, Denmark dan Yunani pun didiskon dengan harga yang sangat gila, meskipun mereka yang berkecimpung di industri perlengkapan olahraga sudah pasti tahu bahwa menjual dengan harga tersebut pun perusahaan masih meraup untung. Momen ini tentu saja turut memukul pedagang jersey KW.
Saya memang ikut arus pemborongan, meskipun tidak terlalu membabi buta. Jersey Ukraina dan Rusia baik home maupun away tentu menjadi sasaran utama mengingat cinta buta saya pada dua negara itu.
Untuk saat ini, entah sampai kapan, saya tidak akan sering mengenakan hasil buruan tersebut. Dengan adanya diskon besar-besaran, sudah pasti akan banyak orang yang tiba-tiba memakai jersey Rusia atau Ukraina di mall atau tempat umum lain. Perasaan saya jika bertemu orang yang mengenakan jersey unik identik akan sama seperti seorang perempuan yang gaun andalannya disamai perempuan lain saat berada di sebuah acara. Untuk itu, saat ini saya masih akan jarang mengenakan jersey hasil buruan tadi.
No comments:
Post a Comment