Pages

Tuesday, May 29, 2012

Player you’ll miss in Euro 2012: Gylfi Sigurdsson

<><><><><><><><>
The Icelandic number 10


Berbagai media menyajikan cerita soal pemain yang akan bersinar di Euro 2012. Media sibuk menggiring opini publik untuk menantikan performa Cristiano Ronaldo, yang masih penasaran karena belum mampu tampil maksimal di turmanen besar antar bangsa. Mesut Ozil, yang kian memperlihatkan potensinya menjadi pesaing Ronaldo dan Lionel Messi untuk menjadi pemain terbaik dunia. Atau Andrea Pirlo dan Xavi Hernandez, dua pengatur permainan terbaik saat ini yang siap beradu di penyisihan grup.

Anda mungkin juga menunggu aksi para calon bintang yang diramalkan akan bersinar di Polandia-Ukrainan nanti. Pemain yang sudah banyak disebut-sebut oleh penggila game Football Manager di forum game tersebut seperti Mario Goetze, Cristian Erikssen, Robert Lewandowski, Andriy Iarmolenko, Alan Dzagoev, Sotiris Ninis dan mungkin…. Andy Carroll... Well, who knows mungkin akan menemukan sinarnya di gelaran empat tahunan tersebut.

Di air terjun Seljalandsfoss sana, mungkin seorang laki-laki Nordic sedang berdiri memandangi wahana ciptaan Tuhan itu, sambil sesekali memotret dengan kamera sakunya. Lelaki itu mungkin juga sedang menunggu penampakan aurora borealis dan menyaksikannya dengan takjub diatas atap rumahnya di Rekyavyk. Yang jelas, dia memilih untuk sejenak mengasingkan diri dari hiruk pikuk yang terjadi 2600 km dari tempatnya berdiri. Gylfi Sigurdsson, nama laki-laki itu. Sigurdsson, yang baru 22 tahun, adalah salah satu dari sekian banyak pemain bagus bertalenta yang absen dari Euro 2012 karena negaranya Islandia gagal lolos ke putaran final.

Menyaksikan Sigurdsson bermain seperti menyaksikan Frank Lampard muda, dengan versi lebih jangkung. Namun postur menjulangnya tidak menghalangi kedua kakinya untuk piawai melakukan dribbling. Foot-work dan tehnik stepping-nya eksepsional, begitu pula visi permainannya sebagai gelandang serang.

Sigurdsson memiliki talenta untuk menjadi the classic number 10. Jika Anda membuka youtube yang berisi kompilasi permainannya di tim nasional Islandia Under 21, Anda akan terkejut bahwa hal-hal mengesankan itu dilakukan oleh seorang pemain dari negara yang tidak memiliki tradisi dan prestasi sepakbola yang menonjol.

Anda yang menggemari English Premier League mungkin sudah tidak asing lagi dengan permainannya di Swansea City. Footballfollower.com merilis data statistik yang memuat kontribusi mengagumkan Sigurdsson dari 9 pertandingan awalnya bersama klub asal Wales itu.

Dalam 9 laganya tersebut, Sigurdsson telah menciptakan 5 gol dan 2 assist. Kehadirannya sebagai pemain yang berdiri di belakang posisi Danny Graham tersebut telah menaikkan rasio Swansea dalam melepas tendangan kearah gawang lawan. Sigurdsson melepas 3,4 shots per game, terbaik setelah sebelumnya rekor itu dipegang Scott Sinclair dengan 2,7 tembakan.

Sigurdsson juga meningkatkan peluang Swansea dalam menciptakan gol. Tercatat setiap 36 menit dia membuat goal-scoring chances untuk timnya dalam bentuk key passes maupun assist. Sebagai perbandingan di liga, Sigurdsson berada di posisi ketiga sebagai pemain yang menciptakan peluang paling sering setelah Juan Mata melakukannya setiap 27 menit dan David Silva setiap 32 menit. Dengan kata lain, Sigurdsson menjadi senjata utama dalam serangan Swansea.

Pola 4-2-3-1 menempatkan Sigurdsson sebagai posisi si nomor 10. Meskipun Sigurdsson memiliki modal untuk menjadi the classic number 10 karena kemampuannya mengkreasi peluang dan skillnya yang diatas rata-rata, namun dia mengombinasikan talentanya dengan fisik yang prima sehingga sesuai dengan tuntutan sepakbola modern yang dinamis. Sigurdsson banyak mengalirkan bola ke kedua sayap untuk kemudian meminta bola di kotak penalti, Beberapa gol yang dia ciptakan tercipta dari skema itu. Tidak jarang juga Sigurdsson melepas tendangan jarak jauh yang akurat.

Tidak hanya itu, mantan pemain Reading ini juga menjadi eksekutor bola mati Swansea. Karakteristik tendangannya yang keras dan menukik adalah ancaman nyata bagi penjaga gawang dan bek-bek lawan. Sampai di akhir musim, Sigurdsson mencetak 7 gol hanya dari 18 penampilannya bersama Swansea. Sebuah produktivitas yang tidak bisa diabaikan untuk ukuran seorang gelandang.

Bagaimana menghentikannya? Dengan kemampuannya mengendalikan serangan serta melepas umpan dan tendangan, tidak ada cara lain selain menghentikan suplai bola kepadanya. Posisi Sigurdsson yang jauh didepan memerlukan tim yang memainkan ball possession dari bawah. Sigurdsson memiliki Leon Britton dan Joe Allen sebagai duo gelandang bertahan yang bertugas mengirimkan bola kepadanya.

Mematikan Britton -salah satu pemain dengan jumlah passing terbanyak musim 2011/2012 di EPL-dan Allen adalah salah satu cara yang secara otomatis akan mengurangi peran Sigurdsson di lapangan. Jika ingin memenangi bola lebih awal, para penyerang lawan juga dapat memberikan pressing ketat kepada bek Swansea untuk memaksa mereka melakukan long pass langsung kedepan, hal yang akan turut mengurangi keterlibatan Sigurdsson dalam permainan.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Sigurdsson selangkah lagi menjadi pemain permanen di Swansea setelah Hoffenheim menyetujui transfer senilai 6,8 juta pound. Harga yang termasuk murah untuk pemain yang kelak akan menjadi gelandang papan atas Eropa.. Namun harga yang tergolong miring itu ternyata menjadi rekor pembelian pemain termahal yang pernah dilakukan tim asuhan Brendan Rodgers, memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang striker Danny Graham yang didatangkan dari Watford seharga 3,5 juta pound musim panas lalu.

Sigurdsson memang belum banyak bermain untuk tim nasionalnya, Dia baru bermain sebanyak 8 kali dan mencetak sebuah gol untuk negaranya. Namun dengan usia yang masih muda dan terus bermain di tim yang cocok dengan gaya permainannya seperti Swansea, Sigurdsson jelas berpotensi untuk melebihi pencapaian Eidur Gudjohnsen sebagai legenda sepakbola dari negeri es paling utara di dunia.

3 comments:

  1. ini pemain bagus, ramai mau diambil klub2 EPL eh malah ke Hoffenheim :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas, dia udah jadi pemain kunci sejak main di Reading..

      Delete
  2. Salah satu pemain favorit di FM 2011. semusim pernah sampe 25 assist :))

    ReplyDelete