Pages

Monday, January 28, 2013

Giornata 22: Action Packed!

The next Batistuta?


Semalam, saya tetap teguh memegang prinsip untuk menonton Seri A meski pada saat bersamaan klub super tajir Real Madrid dengan bintang-bintangnya berlaga melawan Getafe. Dengan pertimbangan selera, saya lebih memilih untuk menonton Bologna vs AS Roma lalu lanjut ke Atalanta vs AC Milan.

Giornata 22 seri a ini sungguh banyak menghasilkan cerita menarik. kehebatan Mauro Icardi, bomber Sampdoria kelahiran Rosario, Argentina ternyata bukanlah sensasi one match wonder merujuk pada dua golnya ke gawang Gigi Buffon beberapa waktu lalu. Kemarin, penyerang ini mencetak Poker alias empat gol ke gawang Pescara yang dijaga oleh salah satu kiper terbaik Seri a musim ini, Mattia Perin. Gol ke-8 Icardi musim ini.

Tidak hanya Icardi yang masih berusia 19 tahun, Stephan El Shaarawy dan Alberto Paloschi yang juga masih muda juga mampu berjaya di pekan ini. Mereka masing-masing mencetak gol kemenangan ke gawang Atalanta dan Lazio. Bagi Paloschi, gol tersebut adalah yang ke 8 bagi striker milik Milan ini.
***
Sementara dari partai pertama yang saya saksikan di Renato D’all Ara, AS Roma mendapat perlawanan sengit dari tuan rumah Bologna. Mengaburkan fakta bahwa mereka menghadapi tim tertajam di Seri A, Bologna tampil berani dan keluar menyerang sehingga pertandingan ini seru tiada habisnya.

Jika publik EPL ramai-ramai menyanjung seorang Ryan Giggs, mereka mungkin lupa bahwa Seri a punya Francesco Totti, kapten Roma berusia 36 tahun yang masih tampil layaknya 10 tahun lebih muda. Totti kemarin menjadi inspirator serangan Il Giallorossi dengan menyumbangkan dua buah assist kepada juniornya, Alessandro Florenzi dan Panagiotis Tachtsidis yang sama-sama masih berusia 21 tahun. Totti sendiri telah mencetak lebih dari 200 gol di Seri a sejak awal karirnya tahun 1993 lalu.

Di laga ini, anda tidak bisa memalingkan mata pada sosok trequartista dari Bologna, Alessandro Diamanti. Dengan potongan rambut “semau gue”, Diamanti membuktikan bahwa permainannya memang sekeren rambutnya itu. Selain membantu Alberto Gilardino mencetak gol pertama, Diamanti juga seharusnya membawa kemenangan bagi timnya setelah di 10 menit terakhir tendangan-tendangan kerasnya dua kali membentur tiang gawang.

Gelandang serang berusia 29 tahun ini adalah kunci permaian Rossoblu musim ini. Setiap ia tampil bagus, Bologna meraih hasil positif. Terbukti, di pertandingan lawan Roma kemarin situs Whoscored memberinya nilai 8,6. Total, Diamanti telah mencetak 5 gol, 3 assist dan rataan 1,7 key passes setiap pertandingannya.

Pemain yang menjadi penentu dalam adu penalti Italia lawan Inggris di Euro 2012 lalu ini memang berbahaya. Ia melepas rataan 3,6 tendangan ke gawang lawan per pertandingan, dan 3,1 dribbles per game. Dengan kerja kerasnya ini, ia membawa tim miskin bintang seperti Bologna tampil cukup menawan musim ini.
The rockstars

***
Sementara di laga Milan lawan Atalanta di Bergamo, Milan dengan susah payah akhirnya mampu menundukkan tuan rumah dengan skor tipis 1-0. Hasil ini sekaligus membalaskan dendam pada pertemuan pertama saat gol tunggal Luca Cigarini membawa Milan menyerah juga dengan skor 0-1 dari La Dea.

Milan bermodal hasil 7 kali menang dalam 8 laga terakhir Seri a mereka sebelum bertandang ke Bergamo, namun tuan rumah yang dimotori Cigarini dan kapten German Denis mampu memberikan kesulitan bagi anak asuh Allegri.

Turun dengan starter sama ketika mengalahkan Bologna pekan lalu, Milan memang langsung tancap gas di menit-menit awal, namun justru Atalanta lebih banyak mengancam lewat Denis, yang didukung oleh Bonaventura maupun Cigarini. Beberapa kali para pemain Atalanta meneror sayap Milan sebelum memberi umpan silang kepada Denis, namun sang kapten tidak menemukan harinya karena beberapa kali gagal memaksimalkan peluang bagus.

Justru Milan yang perlahan memegang kendali permainan. Kevin Prince Boateng bersama Riccardo Montolivo dan Mathieu Flamini begitu baik memainkan bola dan saling mengumpan. Kerjasama Boateng dan El Shaarawy di sisi kanan pertahanan lawan juga berkali-kali membahayakan pertahanan yang digalang Sebastiano Siviglia.

El Shaarawy akhirnya memecah kebuntuan setelah menerima umpan pendek M’baye Niang. Dengan first touch dan finishing yang sempurna, El Shaarawy menaklukkan Andrea Consigli, kiper tangguh yang juga tampil baik musim ini. Gol di babak pertama ini menandai gol ke 15 sang bintang baru, yang baru saja ditawar Napoli senilai 30 juta euro. Gol ini juga mengubah kebiasaan Milan yang selama ini lebih banyak mencetak gol di babak kedua.

Atalanta bermain keras untuk meladeni kemampuan passing Milan. Permainan itu menjadi senjata makan tuan setelah Davide Brivio terkena dua kartu kuning dan memaksa La Dea mengorbankan German Denis untuk memasang bek pengganti. Dengan kondisi tertinggal dan hanya menggunakan 10 pemain, Milan seharusnya bisa menambah gol, tapi nyatanya tidak.

Atalanta menugaskan Christian Raimondi dan Davide Biondini untuk mengunci pergerakan Boateng dan El Shaarawy sehingga dua pemain ini tidak mampu berbuat banyak sepanjang babak kedua. Dengan serangan Milan yang berat di kiri, Atalanta aman dan malahan mereka mampu mengembangkan permainan.

10 orang pemain Atalanta nyatanya mampu meladeni 11 milik Milan. Kedisiplinan dan permainan keras yang berbuah hujan kartu ini membuat Milan ketar-ketir, belum lagi bek-bek Milan sering membuat pelanggaran di sekitar daerah final third. Atalanta tahu benar lawan mereka ini sangat rentan pada situasi set piece.

Meski menang dan para pesaing kalah –Milan kini berada di posisi 5 dan hanya berselisih 3 poin dari Inter di posisi 4 dan 6 dari Lazio di posisi 3- performa Rossoneri tidak bisa dibilang menggembirakan. Dengan permainan keras dan intimidatif, Atalanta bahkan mampu menandingi Milan dengan 10 pemain. Melempemnya Pazzini juga menyebabkan berkurangnya ketajaman Milan. Beberapa kali sang striker yang telah mencetak 10 gol ini gagal memanfaatkan bola crossing yang sebenarnya menjadi makanannya.

No comments:

Post a Comment