Pages

Monday, April 11, 2011

Sisi Lain Seorang Pavel Nedved

Pavel Nedved. Buat penggemar sepakbola sih nama ini nggak asing lagi. Dia memperkuat klub Juventus, dan sekarang lagi tampil di Piala Dunia 2006 dibawah bendera Republik Ceko. Kenapa dengan Nedved?

Gw bukan penggemar Nedved, mungkin karena gw pendukung AC Milan, yg merupakan musuh besar Juventus, klub yg dibela Nedved. Tapi gw tau sisi lain dari pemain yg satu ini. Di lapangan, penampilannya garang tanpa kompromi, didukung sama rambut gondrongnya yg acak2an, larinya cepet, tendangannya keras, kedua kakinya hidup, umpan2nya lumayan akurat. Kalo sekarang jadi terkesan suka pura2 kesakitan, itu cuma salah satu caranya melindungi diri, mengingat umurnya juga udah nggak muda lagi, 35 tahun, dan nggak memungkinkan lagi buat adu otot dan benturan sama pemain lawan.

Begitulah pengamatan gw selama ini dari segi tehnik. Tapi pas gw baca profilnya di salah satu website, ternyata dia adalah seorang juara yg bener2 rendah hati. Diluar lapangan, dia nggak berlaku seperti layaknya orang terkenal yg banci tampil, banci kamera. Dia lebih seneng ngabisin waktu sama istri dan anaknya. FYI, istrinya sekarang adalah cewe yg udah dipacarin dari dia berumur 12 taun!! Means, dia bukan tipe cowo yg memanfaatkan ketenaran demi ngedapetin cewe2. Dia bukan playboy. 

Dia ngabisin masa mudanya dengan berlatih sepakbola dan kuliah. Kuliah? Yup, dia adalah seorang sarjana akuntansi! Nggak seperti pemain bola pada umumnya yg putus sekolah, dia adalah pemain bola yg punya pikiran kedepan dan menganggap penting pendidikan. Dia sadar bahwa profesi sebagai pemain bola belum tentu bisa ngejamin kehidupannya, soalnya pemain bola kan karirnya paling2 sampe umur 30an, walaupun dengan reputasinya sekarang sebagai pemain bola kelas dunia -pernah jadi pemain terbaik eropa tahun 2003- tentu duitnya nggak abis 7 turunan…he3…(gajinya sekitar 60,000 euro per minggu, sekitar 600 juta rupiah per minggu!!! kl dibeliin cendol dapet berapa truk ye…) Selain fakta2 diatas, Nedved memang seorang "pria keluarga" yg mengutamakan keluarga diatas segala2nya. Buktinya dia nurut kata istrinya yg nyuruh dia berhenti maen bola abis Piala Dunia. Padahal dia dibesarkan di negara Ceko yg bekas negara komunis dimana penduduknya biasa bersikap kaku dan dingin seolah nggak punya perasaan. Tapi hal itu nggak mempengaruhi kepribadian seorang Nedved. Dia dibesarkan di keluarga yg menanamkan nilai2 kemanusiaan, terutama oleh bokapnya, Vaclav Nedved.

Buat gw, dialah contoh yg hebat. Bukan hanya sebagai pemain bola, tetapi juga sebagai seorang yg rendah hati, seorang juara yg rendah hati, seorang gentelment sejati yg sayang keluarga, seorang yg nggak silau sama godaan dunia. Dibalik penampilan yg garang di lapangan, rambutnya gondrong acak2an, tampangnya yg dingin, pembawaannya yg nggak banyak ngomong, ternyata tersimpan kepribadian "emas". Buat yg bukan penggemar bola, sosok Nedved pantes dijadiin contoh, dari kerendahan hatinya. (Begitulah, ternyata penampilan luar nggak ngejamin dalemnya. Orang gondrong belum tentu penjahat, justru jaman sekarang penjahat pakaiannya rapih kan? tampangnya baik2 kan? keliatannya alim dan terpelajar kan? penjahat berkerah putih, apalagi yg bawa2 nama agama justru lebih rendah daripada preman dekil gondrong yg suka malakin orang di pasar…)

No comments:

Post a Comment