Pages

Monday, May 30, 2011

Milan, Dari London ke Muenchen

Ngomong2, kenapa sih petinggi Milan pergi ke London? Yah selain plesiran dan nonton Final UCL yang menampilkan pelajaran bermain bola dari Barca ke MU, tentu mereka punya agenda lain dong..

Nah, situs www.football365.com melansir berita soal Tottenham Hotspurs. Apa istimewanya Spurs bagi Milan, selain menyingkirkan kita di babak knock out UCL tahun ini? Ternyata posisi 5 bukanlah sesuatu yang membanggakan buat klub asuhan Harry Redknapp ini, setelah tahun lalu mereka berhasil duduk rapi di pos ke 4.

Spurs, yang memiliki skuad yang cukup gemuk, dikabarkan berniat mereparasi skuadnya itu dengan cara menjual pemain2nya. football365 menuliskan bahwa Spurs mempunyai banyak pemain siap jual. Sebut saja kiper mereka Heurelho Gomes. Kiper ini sebetulnya tangguh dan mampu banyak melakukan penyelamatan berkelas, tapi sayang inkonsistensi berupa blunder juga beberapa kali dia lakukan. Selain itu, Wilson Palacios, Alan Hutton, Vedran Corluka, Jermain Defoe, Roman Pavlyuchenko, Jermain Jenas, Robbie Keane, Niko Kranjcar, dan Jamie O'Hara juga dikabarkan masuk dafar jual.

Sayangnya dari daftar tersebut gak ada satupun yang diminati Milan. Milan malah dikabarkan berminat kepada Gareth Bale, Sandro, dan Rafael Van der Vaart, yang justru menyandang status not for sale.

Diluar berita Milan, Spurs juga dikabarkan menjajaki pertukaran antara Luka Modric dengan ex anak emas mereka, Dimitar Berbatov, yang posisinya di MU telah resmi disabotasi Javier Chicharito Hernandez.

Dari dalam negeri Pizza, Presiden Palermo menyatakan Javier Pastore bisa aja meninggalkan tim. Dan Milan bukan rahasia lagi adalah salah satu pengagum Pastore, yang fasih bermain sebagai gelandang serang maupun gelandang tengah. Tapi Pastore bisa jadi adalah the hottest property di musim panas nanti. Barcelona, Madrid, MU, Chelsea, Manchester City sampai Inter Milan berminat pada pemuda yang kedua kakinya sama-sama hidup ini.

Terakhir hari ini saya baca beritanya (silahkan googling transfer player 2011 atau transfer pemain Milan), Tim kebanggaan kita semua ini tertarik pada kuartet Muenchen: Frank Ribery, Arjen Robben, Bastian Schweinsteiger dan Miroslav Klose. Untuk Robbery (Robben-Ribery) mungkin agak sulit karena harga mereka pasti selangit mengingat peran pivot mereka berdua dalam tim peraih juara Bundesliga terbanyak itu. Klose, yang kontraknya habis musim panas ini dapat menjadi alternatif yang baik jika Milan gagal mendatangkan Demba Ba atau Didier Drogba. Untuk Schweini sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Klose (32), striker keturunan Polandia ini memang sebuah anomali, tampil biasa saja di klub, tapi tampil bagus di timnas Jerman, dengan sumbangsih nyata 14 gol di Piala Dunia (2002, 2006, 2010).

Milan transfer update 30 Mei 2011

Petualangan petinggi Milan di London dikabarkan semakin seru, setelah muncul nama Rafael Van der Vaart, Francesc Fabregas, Michael Essien kini turut muncul gelandang jangkar Tottenham Hotspurs, Sandro, penyerang West Ham Demba Ba, serta striker Chelsea: DIDIER DROGBA!

Sandro adalah rekrutan spurs musim 2010/2011 dari klub Brazil Internacional, seorang gelandang bertahan berusia 22 tahun yang belakangan dipercaya mengisi pos jangkar spurs dan tampil cukup impresif.

Sementara Demba Ba adalah seorang striker kokoh bertinggi 1,9 m berkebangsaan Senegal yang pertengahan musim lalu dipinjam West Ham United dari klub lamanya Hoffenheim. Ba mampu mencetak 7 gol sejak didatangkan 6 bulan lalu, tapi gagal menyelamatkan West Ham dari jeratan degradasi.

Milan dikabarkan mencari seorang gelandang serang dan seorang striker untuk menjadi deputi Zlatan Ibrahimovic sebagai prioritas, setelah sebelumnya dikabarkan mencari seorang gelandang kiri dan seorang gelandang bertahan. Kemunculan nama Drogba dan Demba Ba di pos deputi Ibra jadi merupakan sebuah hal yang wajar.

London semakin panas!! Nantikan kabar selanjutnya!!
Forza Milan!!

Milan: Transfer update per Mei 2011

28 Mei: Berlusconi say no terhadap Marek Hamsik, gelandang tengah Napoli. "Kami tidak akan mengambil icon tim lain"

Pada hari yg sama, Milan juga dikabarkan berminat pada gelandang tengah top Jerman, Bastian Schweinsteiger. Schweini diminati karena kemampuannya sebagai playmaker dan punya gaya mirip Andrea Pirlo.

Sementara soal Paulo Ganso, dilaporkan Milan mungkin akan mendaratkannya ke San Siro pada bursa transfer Januari 2012 mendatang.

From: footballpress.net

Sunday, May 29, 2011

Mr. X incaran Milan

Baru2 ini Berlusconi menjanjikan akan mendatangkan pemain superstar ke Milanello, dan itu adalah kejutan besarnya pada bulan Agustus nanti. Posisi si Mr X itu adalah sudah pasti gelandang tengah pengganti Andrea Pirlo, sang legenda yang pindah ke Juventus.

Sebagai pengganti 'Si Arsitek' Pirlo, tentu pemain yang akan didatangkan bukanlah yang sembarangan kualitasnya. Seperti halnya Pirlo yang menguasai lini tengah Milan dalam 10 tahun terakhir, Mr X ini juga harus mampu menjadi sosok sentral di lini paling vital Milan. Dan seperti yang sudah sama2 kita tau, bahwa direksi Milan mulai mengutamakan peremajaan tim, kali ini yang akan merapat ke San Siro adalah pemain bintang yang usianya masih muda, maksimal 25 tahun.

Ada beberapa pemikiran lain, yaitu membeli 2 orang pemain 'bintang' yang levelnya setingkat dibawah 'superstar'. 1 pemain superstar udah pasti bakal menyedot kas, dan sudah pasti hanya bisa 1 orang saja yang didatangkan. Kalo statusnya bintang, Milan rasanya mampu menyanggupi sebanyak 2 orang.

Superstar itu adalah Francesc Fabregas.

Bintang itu adalah Rafael Van der Vaart, Paulo Ganso, Gareth Bale, Michael Essien, Bastian Schweinsteiger dan Marek Hamsik. Serta ada juga calon bintang asal Udinese yaitu Kwando Asamoah (20 tahun) dan wonderkid River Plate, Erik Lamela (19 tahun).

Dengan uzurnya Seedorf, Gattuso, Ambrosini, dan Van Bommel,tentunya riskan mengandalkan mereka untuk menopang lini tengah Milan selama semusim. Tambahan darah segar tentunya akan sangat membantu, dan tentunya dikombinasikan dengan Flamini, Merkel dan Strasser yang makin matang.

Siapapun Mr X itu, sangat patut untuk ditunggu! FORZA MILAN!!

Sunday, May 22, 2011

Tuhan, tolong selamatkan sepakbola Indonesia



Perkembangan yang terjadi belakangan ini di PSSI bikin gue sebagai penikmat bola jadi super sedih, dan bikin gue mandek bikin tulisan soal AC Milan. Gimana nggak? Sepakbola adalah darah gue, yang gak pernah sedikitpun gue bisa lupa. Gue juga orang Indonesia dimana dari gue lahir 27 tahun lalu sampe sekarang kesulitan membentuk 11 pemain tangguh plus 7-8 pemain cadangan terbaik dari ratusan juta rakyat aja kita kagak pernah mampu.

Nah sekarang jangankan punya skuad timnas yang hebat dan disegani, mau pilih ketua umum PSSI aja susahnya minta ampun. Kenapa susahnya minta ampun? Soalnya orang2 yang ada di kongres adalah orang2 yang cuma peduli sama golongannya sendiri, bakal calonnya sendiri, atau lebih jauh lagi kekuasaannya sendiri. Sepakbola bisa jadi alat propaganda politik yang sangat ampuh, coi. Liat aja Silvio Berlusconi yang bisa jadi perdana menteri berkat kesuksesannya bikin AC Milan merajai Eropa pada awal 90'an, dan sekarang dia mulai melibatkan anaknya yang cakep yaitu Barbara untuk melanjutkan perjuangannya.

Ngeliat para pengacau kongres PSSI sama aja ngeliat badut-badut beraksi di ancol. Mereka sama sekali gak ngerti apa yang mereka perbuat, mereka katakan atau mereka pikirkan karena di otak mereka cuma ada 1: kekuasaan. Mereka gak peduli lagi sama sepakbola, mereka mungkin aja bahkan emang sebelumnya gak pernah ngerti bola. Lalu, mana ada ketulusan dan kebaikan kalo yang ada di pikiran mereka hanyalah kekuasaan? Ya, kekuasaan dan kebodohan. Kenapa kebodohan? Karena ada salah satu peserta yang melihat kehadiran sekjen FIFA Jerome Valcke adalah intervensi bangsa asing. Preettt.. Yang ngomong gitu mending nyebur sumur aja deh, masa FIFA yang notabene organisasi sepakbola dunia dimana Indonesia adalah salah satu anggotanya dibilang bentuk intervensi bangsa asing? Ya.. Nyebur sumur aja biar otak lo dingin dan bisa mikir jernih.


Entah sampe kapan bangsa kita ribut melulu kaya begini. Ngurus sepakbola aja kagak becus, apalagi ngurus negara yang punya 230 juta rakyat. Masih seger banget dalam ingatan bagaimana bangsa kita begitu jumawa dan tentunya norak saat timnas melaju ke final piala AFF, mereka seolah diperlakukan seperti layaknya kita udah menang aja, padahal sama sekali belom tanding. Kemenangan2 telak atas negara2 yang padahal kualitasnya dibawah kita langsung di blow up habis2an padahal kita emang biasa menang lawan negara2 itu. Semua orang mendadak punya baju Irfan Bachdim dan Cristian Gonzalez, muka mereka ada dimana-mana. Yah memang inilah fenomena sebuah bangsa yang haus akan sosok, figur dan cerita kejayaan. Belom menang aja udah gede bacotnya.

Sekarang Nurdin Halid dan antek2nya udah ditendang, apa semua udah selesai? Ternyata belum tuh. Gue khawatir kongres ini malah bakal menghasilkan Nurdin-Nurdin baru, yang bukannya memajukan sepakbola malah sebaliknya bikin sepakbola kita makin terpuruk lagi. Gak usah kesitu dulu deh, untuk milih ketum dan wakil ketum aja sampe ribut dan pake urat leher. Udah ketauan orang2 macam apa tuh yang ngacauin kongres.


Satu hal yang bikin gue sebagai orang awam penikmat bola sedih adalah ancaman sanksi FIFA. Kalo bener terealisasi, ancaman itu bakal nendang bangsa kita dari percaturan sepakbola internasional. Kalo sampe banned, kita bakal gak bisa lagi rame2 datang ke GBK buat teriakin dukungan buat 11 putra terbaik bangsa dalam wujud timnas Indonesia. Gak ada lagi nama kita di kualifikasi piala dunia, yang berarti kita gak bakal bisa ikut piala dunia, yang dengan kondisi gak kena sanksi aja udah susah buat bisa masuk kesana. Lalu, gimana nanti nasib anak gue yang mau gue didik jadi pesepakbola kalo situasi PSSI carut marut kaya begini? Gue gak mau anak gue jadi konsultan kaya gue. Mungkin banyak diantara kita berpikiran sama.


Akhir dari cerita dan drama ini kita belum tau, dan mudah2an bukan yang terburuk buat bangsa kita, khususnya sepakbola kita. Jadi saya mohon Tuhan, selamatkanlah sepakbola Indonesia. Amin.

Aditya Nugroho

Tuesday, May 17, 2011

Mexes in Milan shirt


Akhirnya didapatkan juga pemain belakang tangguh calon penerus Alessandro Nesta! Berikut komentar Mexes:
"It's official. I've signed a 4-year contract with Milan".
"I'm happy to join this great club which is one of biggest in Italy and in the world".
"I'm very proud. Especially when I see this new shirt with the Scudetto emblem on it".

Welcome aboard, dude!!

The old guard

Bicara Milan, memang gak bisa lepas dari pemain2 senior. Pemain yang sudah berusia diatas 30 tahun ini biasa disebut "the old guard". Pemain-pemain ini bukan sekedar pemain penghangat bangku cadangan, tapi sebagian dari mereka masih ada yang menjadi tulang punggung tim.

Banyak pertimbangan yang diambil manajemen Milan untuk mempertahankan para old guard. Faktor utama adalah pengalaman. Pemain2 ini sangat matang dan mampu mengatasi tekanan. Ekspos media terhadap mereka relatif lebih rendah karena sudah dianggap melewati masa keemasan. Justru inilah yang bisa diambil manfaatnya, karena dengan demikian mereka bisa total bermain sepakbola tanpa banyak gangguan. Kedua adalah masalah profesionalisme. Pemain2 ini adalah mentor bagi pemain muda Milan macam Alexandre Pato maupun Ignazio Abate. Mereka menularkan mental juara, yang memang sudah menjadi tradisi bagi Milan sebagai klub pengumpul trofi terbanyak di dunia. Ketiga adalah pemain2 ini mampu membawa suasana positif baik di lapangan, ruang ganti, maupun saat berlatih. Tidak ada ego kebintangan dari pemain2 ini, yang ada malah suasana kekeluargaan yang kental. Tidak mengherankan kalau pemain2 bengal macam Ibrahimovic sampai Cassano seolah menemukan rumahnya. Dan faktor terakhir adalah kecanggihan Milan lab, yaitu pusat kebugaran Milan yang menjadi sarana bagi para pemain untuk memulihkan cedera dengan cepat serta menerapkan metode latihan yang menghindari cedera. Tidak heran Paolo Maldini mampu bermain hingga usia 39, dan Alessandro Costacurta hingga 40 tahun.

i musim 2010/2011 dimana Milan keluar sebagai jawara Italia, peran the old guard tidak bisa dikesampingkan, mereka antara lain:

1. Clarence Seedorf
Pemain berusaia 35 tahun ini bersinar saat Milan melakukan sprint akhir. Perannya saat Milan memenangi derby sangat sentral, dimana dia memegang kendali lapangan tengah dan dengan visinya yang luar biasa mampu memanjakan para penyerang seperti Pato dan Robinho. Sempat tampil mengecewakan hingga pertengahan musim hingga dijuluki 'slowdorf', tapi diakhir musim tampil sangat dominan sehingga dijuluki 'seedorfinho'.

2. Alessandro Nesta
Walau sudah berusia 34, peran sentralnya di lini belakang masih tidak tergantikan. Kehadirannya mampu memunculkan potensi luar biasa Thiago Silva, rekan duetnya yang 9 tahun lebih muda. Ketenangan, tackling dan interceptnya masih salah satu yang terbaik di dunia. Kelemahannya hanya masalah rentan cedera.

3. Christian Abbiati
Portierre berusia 33 tahun ini tampil konsisten sepanjang musim walau semula diproyeksikan untuk menjadi deputi dari Marco Amelia. Penyelamatannya ketika derby sangat berkelas dan nyaris mustahil.

4. Mark Van Bommel
Ini adalah perekrutan terbaik Milan pada bursa transfer musim dingin. Walau debutnya sebagai pemain di serie a diwarnai kartu merah, namun dia segera menunjukkan kelasnya di pertandingan selanjutnya hingga akhir kompetisi. Kemampuan bertahannya mengesankan Max Allegri, sampai Andrea Pirlo yang sudah 10 tahun terakhir menempati posisinya bisa tersingkir dan terancam tidak mendapat perpanjangan kontrak. Peran kotornya membuat Seedorf dan Boateng mampu tampil lepas membantu penyerangan.

5. Gennaro Gattuso
Kapten kedua Milan ini menemukan kembali permainan terbaiknya musim ini. Dirinya kembali dipercaya menjadi starter setelah musim lalu dibawah kepelatihan Leonardo hanya menghangatkan bangku cadangan. Pemain ini memiliki pengaruh besar diruang ganti, dan gaya ngototnya mampu membuat lawan takut.

Nama-nama gaek lain seperti kapten Massimo Ambrosini, Andrea Pirlo, Filippo Inzaghi, Mario Yepes, Gianluca Zambrotta, dan Massimo Oddo mungkin lebih banyak menghuni bangku cadangan karena masalah kebugaran, namun jika dipercaya tampil mereka juga tidak mengecewakan. Zambrotta misalnya, disaat Luca Antonini kehilangan konsistensi, dialah yang tampil stabil menggantikannya hingga akhir musim. Begitu pula Yepes yang mampu melapis Nesta, serta Inzaghi yang sempat membuat 2 gol ke gawang tim sebesar Real Madrid di babak penyisihan liga champions.

Jadi, siapa bilang pemain tua tidak berguna?

Monday, May 16, 2011

Barbara Berlusconi dan AC Milan


SEBAGAI putri dari Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, Barbara Berlusconi kerap dibandingkan dengan Ivanka Trump, anak pengusaha sukses Amerika Serikat, Donald Trump. Hal itu tidak menghentikan langkah perempuan berusia 26 tahun ini untuk menjadi apa pun yang ia inginkan.

Menjadi seorang Berlusconi di negeri pizza, sama seperti berasal dari keluarga dengan kekuasaan politis bak Kennedy. Sebagai putri kedua dari miliarder Italia, Barbara juga menjadi ahli waris dari kerajaan bisnis ayahnya yang membentang dari industri pertelevisian, penerbitan, iklan, perbankan, asuransi, serta olahraga.

Media massa memang menjadi inti bisnis keluarga tersebut. Melalui kerajaan Mediaset dan sebagai kepala pemerintahan, Berlusconi dilaporkan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung, terhadap lebih dari sekitar 90 persen televisi Italia. Meski demikian, pengaruh tersebut tidak mampu memberangus pers oposisi yang melaporkan dugaan ketidakberesan keuangan perusaah, serta kejanggalan seksual yang dimiliki perdana menteri Italia tersebut.

"Memang benar bahwa aku adalah putri Berlusconi. Tetapi, hal itu tidak menghentikanku menjadi orang yang mandiri dengan pikiranku sendiri. Nama Berlusconi dihargai oleh banyak orang. Banyak yang percaya kepadanya, dan banyak orang pula yang merasakan kebingungan tertentu. Aku tidak dapat menyangkal asal-usul keluargaku. Tapi, aku menjalani hidup dengan caraku sendiri" ujarnya suatu kali.

Moralitas
Dilahirkan di Arlesheim, Swiss, pada 30 Juli 1984, Barbara mengambil studi filsafat di University Vita-Salute San Raffaele. Namun, jangan membayangkan masa remajanya sebagai anak rumahan yang patuh dan tunduk. Sejumlah pemberontakan kecilnya menjadi isu hangat di berbagai media massa, mulai dari tindikan di lidah ketika remaja, sampai penolakannya untuk bergabung dengan partai Forza Italia ayahnya.

Sebagian dari diri Barbara sangat fokus pada masalah moralitas. Peranan etika di dalam bisnis menjadi tema dari konferensi yang diselenggarakannya pada 2008 di Bocconi University, sebuah sekolah bisnis utama di Italia. Mengingat latar belakang tuduhan bisnis kotor yang dijalankan oleh ayahnya, hal ini terasa bagaikan ironi.

Tapi, ibu dua anak itu membela diri dan bersikeras bahwa tema konferensi tersebut bukan berbau politis.

"Konferensi itu adalah suatu cara bagiku untuk meyakini apa yang mungkin akan kulakukan di masa depan. Aku akan memiliki sejumlah tanggung jawab besar, dan aku akan memerlukan landasan moral yang solid" tegasnya.

Hingga kini, sejumlah tanggung jawab yang dijalankan Barbara antara lain terlibat dalam dunia seni, amal, serta dewan direksi. Dia juga sibuk mengasuh kedua putranya, buah cintanya bersama bankir Giorgio Valaguzza yang telah menjadi teman hidupnya selama beberapa waktu.

Saat berusia 19 tahun, perempuan yang dijuluki sebagai 'putri pemberontak' oleh pers Italia ini diangkat sebagai anggota dewan perusahaan yang dipegang ayahnya, Fininvest. Meski demikian, dia memilih membatasi peran tersebut sampai mendapatkan pengalaman lebih.

Ketika tsunami memorak-porandakan Asia pada 2004, ia dan seorang temannya, Francesca Versace, mendirikan badan amal Milano Young. Pada awalnya, yayasan tersebut mendanai bantuan bagi korban tsunami sebelum berkembang ke isu lain, seperti memberi beasiswa bagi orang asing yang belajar di Italia. Sedangkan di bidang seni, Barbara turut mendirikan Cardi Black Box, sebuah galeri seni di Milan yang juga membuka cabang di London.

Dengan segudang aktivitas berbeda yang dijalaninya, si pirang ini belum mampu memastikan langkah apa yang akan diambilnya kelak.

"Harus ada alasan yang sangat bagus bagiku untuk terjun ke dalam politik" kata perempuan yang mengaku memiliki passion di bidang penerbitan.

Meski banyak kritik dan kecaman yang dilayangkan terhadap ayahnya, Barbara dengan sepenuh hati tetap mendukungnya.

"Bahkan meski pun semuanya menentangnya, ayahku tetap berjuang untuk cita-citanya. Aku mengagumi hal itu dan berharap dapat melakukan hal yang sama. Tapi, dengan cita-citaku sendiri." (timesoneline/marieclaire/LI/OL-06)

AC Milan
Era kepemimpinan dinasti Berlusconi di AC Milan agaknya masih bakal terus berlanjut hingga waktu cukup lama. Seiring semakin menua usia Seilvio Berlusconi, kini sang putri, Barbara Berlusconi mulai digodok untuk menjadi pemimpin I Rossoneri masa depan.

Barbara Berlusconi memang tak langsung menjadi calon penerus ayahnya di kursi presiden. Dia memulai 'kawah candradimuka' melalui salahs atu jabatan di direksi Milan. Dan mulai Rabu (20/4) lalu, perempuan yang juga kekasih striker asal Brasil, Alexandre Pato ini resmi menjadi salah satu dari 13 direksi utama di Milan.

Namun, Barbara Berlusconi juga bukan satu-satunya calon pewaris takhta sang ayah. Sebelum dia, kakaknya, Paolo Berlusconi sudah lebih dulu bercokol di kursi direksi. Sejak Barbara masuk, kursi direksi utama yang semula hanya 12 ditambah satu menjadi 13.

Menurut wakil presiden Milan, Adriano Galliani, masuknya Barbara menjadi salah satu indikasi dinasti Berlusconi berharap bisa tetap eksis mendedikasikan kehidupannya di Milan.

Barbara Berlusconi diyakini bakal mewarisi jabatan Presiden AC Milan dari ayahnya, Silvio Berlusconi, suatu saat nanti dan ia sudah mulai menyusun rencana bagi I Rossoneri di masa depan yaitu untuk lebih fokus kepada para pemain muda.

Barbara sudah mulai dipersiapkan untuk memimpin Milan setelah ia diangkat sebagai anggota Dewan Direksi klub itu beberapa pekan lalu. Dan, kebanggaannya sebagai seorang pejabat baru menjadi semakin lengkap setelah Milan memastikan Scudetto musim ini usai menahan imbang AS Roma tanpa gol di Olimpico, Minggu dini hari WIB.

“Saya sangat senang kami berhasil mencapai target ini, tapi ini harus menjadi awal untuk membangun sebuah Milan yang baru,” kata Barbara kepada Corriere dello Sport.

“Skuad ini harus mampu bersaing di Eropa dan juga mampu memenuhi tuntutan ekonomis yang baru bagi sebuah klub sepakbola.

“Mimpi kami adalah melihat Milan meraih sukses sepanjang 25 tahun berikutnya. Apalagi, ini adalah klub dengan koleksi trofi yang paling banyak dibanding klub-klub lain di dunia dan kami tak ingin kehilangan rekor itu.”

Beberapa pemain veteran Milan seperti Andrea Pirlo, Clarence Seedorf, Massimo Ambrosini dan Pippo Inzaghi akan habis kontraknya musim panas ini dan tak tertutup kemungkinan mereka bakal dilepas untuk memberi ruang bagi regenerasi.

“Yang paling penting, saya ingin membangun sebuah tim yang fokus kepada para pemain muda,” kata Barbara yang kini mengencani Alexandre Pato, bintang termuda di Milan saat ini.

Taken from: Media Indonesia, Tribun News, Tempointeraktif

Sunday, May 15, 2011

Milan's 2011/2012 transfer target: Erik Lamela



Orang belum banyak yang tau siapa pemain ini. Saya kasih profil sekilas aja ya karena saya juga baru sebatas melihat kompilasi videonya di youtube. Pemain berusia 19 tahun ini bermain di klub besar Argentina, River Plate. Tinggi 183 cm berat 74 kg dan berposisi sebagai gelandang serang. Paling top adalah aksinya dalam sebuah pertandingan tim junior saat dia mencetak gol lewat tendangan rabona, salah satu tehnik tersulit dalam bermain sepakbola. Coba buka youtube.com lalu tulis keyword: Erik Lamela Rabona.

Sudah tentu pemain yang bisa melakukan itu bukan pemain sembarangan. Milan sebagai tim yang doyan bermain cantik dan menganut sepakbola menyerang jelas kepincut. Bandrol 20 juta euro diyakini gak bakal jadi masalah buat opa Berlusconi, dan diyakini pula dengan kemahiran Ariedo Braida sebagai juru negosiasi dan kharisma Adriano Galliani sebagai CEO, Lamela bisa bermain di Milan musim 2011/2012.

Sebelumnya ramai diberitakan Milan mengincar Paulo Ganso, wonderkid asal Brazil yang bermain di Santos. Tapi, harganya terlalu mahal dan Santos dikabarkan memagarinya dengan segala cara. Selain itu, Ganso sedang cedera selama 2 bulan, yang membuat tim medis Milan skeptis dan bisa saja mencapnya sebagai pemain yang memiliki injury prone tinggi. Lamela, dengan skill sepadan dan kebetulan sama2 berkaki kidal tentu menjadi alternatif yang realistis buat Milan ketimbang memaksakan diri membeli sang wonderkid dari Brazil.

Pemain muda potensial biasanya cocok dengan Milan. Lihatlah Pato. Di Milan sudah terkenal kental suasana kekeluargaannya. Selain itu, disana banyak sosok pemain senior yang layak dijadikan sebagai mentor bagi pemain muda. Milan memang memasang ekspektasi tinggi musim depan, dengan target juara liga champion. Lamela yang masih hijau diragukan mampu mengemban beban berat tersebut. Tapi dengan kepadatan jadwal Milan ditambah target tinggioleh sang presiden, Milan akan sangat terbantu perjalanannya jika memiliki pemain sepotensial Lamela.

Adalah tugas berat bagi Galliani dan Braida sebagai transfer guru Milan untuk memutuskan, apakah akan menggaet Lamela atau Ganso, atau bahkan Cristiano Ronaldo? atau mungkin juga Javier Pastore? Uang memang sudah disediakan, janji Berlusconi untuk mendaratkan pemain bintang di camp latihan Milanello sudah pernah diucapkan, tinggal bagaimana memanfaatkannya dengan bijak supaya target merajai eropa dan dunia tercapai dan Milan kembali menjadi tim yang pernah disebut2 sebagai tim terbaik dunia, yaitu The Dream Team pada era trio Belanda.

FORZA MILAN!!

Milan 18th Scudetto 2010/2011



Akhirnya penantian scudetto selama 7 tahun tercapai juga! Pastinya seluruh Milanisti di dunia larut dalam kegembiraan setelah selama 5 kali berturut2 scudetto direbut rival berat yaitu Inter.. Yah gak usahlah kita sekarang mikirin tetangga yang berisik itu, yg penting Milan sekarang makin ok dengan reformasi yang berjalan dan mengedepankan regenerasi pemain muda, seperti yang diharapkan Barbara Berlusconi sang putri mahkota calon pimpinan Milan masa depan.

Bicara regenerasi, Milan musim ini telah membuktikan bahwa hal itu bukan semata wacana. Max Allegri sebagai pelatih debutan di klub sebesar Milan dengan ekspektasi yang besar, tetap mampu menyisipkan darah-darah muda dalam laga Milan. Alexander Merkel adalah calon pemain top jika diberi kesempatan. Visinya mantap dan punya kepercayaan diri tinggi untuk memegang kendali lini tengah. Begitu pula Rodney Strasser yang punya tongkrongan kuat tapi dengan tehnik tinggi.

Pemain kunci pun masih masuk dalam kategori muda. Pato misalnya, dia masih 21 tahun tapi kematangannya udah mampu bikin pengamat bola berani memprediksi bahwa dialah calon perebut balon d'or dimasa 4-5 tahun mendatang. Asalkan dia masih dilingkungan kondusif Milan, kita bakal liat Pato yang dua-tiga kali lebih hebat dari sekarang. Thiago Silva bisa dibilang saat ini level permainannya telah mendunia. Ketenangannya setara John Terry, kepemimpinan sedikit lagi menyamai Paolo Maldini, ketajamannya sedikit lagi menyamai Nemanja Vidic, tapi semua itu masih dia bisa lewati karena dia sekarang baru 25 tahun, dan dia orang Brazil yang punya skill seperti layaknya seorang gelandang serang!

Ignazio Abate. Pemain ini adalah penemuan terbesar Allegri, walau ada andil dari Leonardo karena Leo adalah orang pertama yang memasangnya sebagai bek kanan musim lalu. Allegri kemudian menyempurnakannya dengan menyuruhnya berlatih fisik dan menambah kecepatan lari. Musim depan, Abate akan mampu mendunia jika mampu meningkatkan akurasi crossing serta lebih berani lagi menusuk ke kotak penalti lawan dan mencetak gol seperti halnya Dani Alves di Barcelona atau Sergio Ramos di Real Madrid. Dan Abate mampu melakukannya karena saat ini baru berusia 25 tahun!

Kevin Prince Boateng. Pemain ini sangat eksplosif dan cepat, sekaligus mampu memanfaatkan Brazilian connection di Milan. Dengan cepat skill gocekan dan passingnya menyamai level pemain2 Brazil di Milan. Dia seorang fast learner sekaligus petarung yang tidak mengenal kata kalah. Milan tidak akan kehabisan darah jika pemain ini berada dalam kondisi terbaiknya. Dan Boateng masih berusia 24 tahun!

Yah begitulah komentar singkat saya sebagai milanisti dari Indonesia. Kita lupakan sejenak musim depan, karena kita saat ini patut menikmati momen indah scudetto ini. FORZ MILAN!!